> >

RI Masuk Kawasan Level 1 Setara China Cs, Luhut: Negara Kita Diapresiasi Mampu Kendalikan Covid-19

Peristiwa | 25 November 2021, 06:45 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan (Sumber: Dokumentasi Humas Kemenko Marves)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan saat ini Indonesia menjadi negara yang berada di level 1 Covid-19 secara global menyebabkan pemulihan ekonomi berjalan cepat. 

Hal ini, kata Luhut, dikarenakan keberhasilan Indonesia yang secara cepat dapat menurunkan dan mengendalikan kasus Covid-19. 

Pernyataan tersebut diungkapkan Luhut dalam acara Indonesia Economic Oulook 2022 di Jakarta, Rabu (24/11/2021). 

"Perlu diketahui, di kawasan ini level 1 saat ini hanya India, China, Jepang, Indonesia, Thailand, lain itu level 2 dan seterusnya," ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya.

"Jadi negara kita ini negara besar dan telah diapresiasi banyak negara bahwa Indonesia mampu me-manage Covid-19 dengan bagus,” lanjutnya. 

Meski demikian, Luhut tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak lengah dan tetap  menerapkan protokol kesehata (prokes) dengan ketat. Mengingat pandemi Covid-19 belum usai. 

“Kita tidak boleh jumawa dengan posisi ini, karena apa saja bisa terjadi jika kita tidak disiplin. Jadi kata kunci di sini kita harus mematuhi arahan-arahan pemerintah” tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah mengambil pendekatan yang sangat hati-hati terutama menghadapi periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Belajar dari pengalaman tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Nataru berdampak pada kenaikan kasus yang kemudian menyebabkan pemulihan ekonomi menjadi mundur.

Baca Juga: Luhut Diminta Tidak Lepas Tangan soal Banyak TKA China di Sektor Tambang

Dia menambahkan, pendekatan yang hati-hati juga dimaksudkan untuk memberi waktu bagi tingkat vaksinasi masyarakat agar dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi, seperti targetkan vaksinasi dosis 1 dapat mencapai 80 persen dan vaksinasi dosis 2 dapat mencapai 60 persen pada akhir tahun.

Sementara itu,menurut penjelasannya, terkendalinya kasus Covid-19 dan pembukaan ekonomi yang dilakukan secara bertahap mampu menahan perlambatan ekonomi pada triwulan III lalu.

Meski melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II sebesar 7,1 persen, tetapi Luhut mengatakan, realisasi triwulan III sebesar 3,5 persen lebih tinggi dari perkiraan awal sebelum PPKM diterapkan.

Penurunan yang terjadi pada konsumsi rumah tangga, investasi, dan industri pengolahan juga lebih rendah dibandingkan dengan periode PSB. Indikator tersebut, menurut Luhut, menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia beradaptasi menghadapi Pandemi Covid-19.

“Keberhasilan kita menurunkan kasus Covid-19 dengan cepat, mampu mendorong pemulihan ekonomi yang cepat," ujarnya.

"Indeks Keyakinan konsumen dari Bank Indonesia yang sempat turun ke tingkat pesimis karena penerapan PPKM, telah kembali pada tingkat optimis hanya dalam waktu tiga bulan,” urainya.

Menurut pemaparannya, saat ini Indeks Keyakinan Konsumen Oktober 2021 berada pada tingkat tertinggi di masa pandemi, yakni mencapai 113,4 dengan skala nilai optimis lebih dari 100.

Luhut kemudian mengaku optimis pemulihan ekonomi yang cepat di berbagai sektor akan tertangkap sepenuhnya pada triwulan IV 2021.

Dirinya juga yakin bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen pada triwulan IV nanti.

Baca Juga: Luhut: Kebijakan PPKM Level 3 di Libur Nataru Bukan Tindakan Sewenang-wenang Pemerintah

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU