> >

Begini Skenario Kemenag soal Keberangkatan Umrah, Berlangsung 9 Hari dan Dimulai 1 Desember 2021

Agama | 1 Desember 2021, 11:28 WIB
Ilustrasi umrah. Begini skenario Kemenag soal pemberangkatan jamaah umrah dari Indonesia (Sumber: Dokumen Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku Kementerian Agama telah membuat pelbagai skenario untuk pemberangkatan jamaah umrah dari Indonesia. Pemberangkatan ini sendiri sudah bisa dimulai hari ini, 1 Desember 2021.

Hal ini seiring dengan dicabutnya larangan penerbangan langsung oleh otoritas Arab Saudi. Jadi, jamaah dari Indonesia bisa langsung menjalankan umrah, meskipun tentu saja harus mengikuti protokol kesehatan dan karantina.

"Kita sudah menyiapkan terkait skenario dan teknis penyelenggaraan jamaah umrah," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI yang diikuti di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Yaqut lantas menjelaskan, skenario penyelenggaraan umrah itu disusun dengan kementerian/lembaga terkait serta asosiasi penyelenggara perjalanan ibadah umrah.

Di dalamnya, nanti, juga terdapat pelbagai muatan teknis sebelum keberangkatan, setiba di Arab Saudi, hingga ketika nanti para jamaah pulang di Tanah Air.

Baca Juga: Menag: Jika Penyelenggaraan Umrah Berhasil, Insya Allah Haji akan Terbuka Lebar

Skenario Pelaksanaan Umrah Kemenag

Menag lebih lanjut menjelaskan, sebelum terbang ke Arab Saudi, calon jamaah umrah wajib melakukan skrining kesehatan 1x24 jam secara terpusat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Lalu, hanya jamaah yang telah berusia 18-65 tahun, sudah divaksinasi dosis lengkap, dan memiliki hasil tes PCR negatif, yang dapat diberangkatkan umrah.

Asosiasi penyelenggara perjalanan umrah wajib nantinya juga melaporkan calon jamaah kepada Kemenag untuk proses visa dan dokumen lainnya.

Di sisi penerbangan, calon jamaah umrah menggunakan satu pesawat penuh tanpa diisi oleh penumpang lain dan terpusat di Bandara Soekarno-Hatta.

"Saat di Arab Saudi, jamaah wajib karantina selama tiga hari dimulai dari saat tiba di Arab Saudi. Selama masa karantina dilarang keluar dari kamar hotel," kata dia.

Baca Juga: Mulai Besok, Jemaah Indonesia Sudah Bisa Umrah ke Tanah Suci

Umrah berlangsung selama 9 hari

Lantas beliau pun menjelaskan, pelaksanaan ibadah umrah dilakukan selama sembilan hari termasuk perjalanan pulang-pergi. Akomodasi diisi dua orang per kamar, makan disajikan dalam kemasan, dan transportasi mengikuti ketentuan Arab Saudi.

Setiap jamaah hanya diberikan kesempatan satu kali saat menjalankan ibadah umrah, tetapi mereka bebas melakukan salat lima waktu baik di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi.

Nah, saat kepulangan, jamaah wajib melakukan tes PCR. Mereka yang dinyatakan negatif diperbolehkan pulang ke Indonesia.

Adapun setibanya di Tanah Air, jamaah kembali melakukan PCR lalu wajib menjalani karantina di hotel yang telah dipilih asosiasi perjalanan mengikuti ketentuan Satgas Covid-19.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU