> >

Pesan Petani Karo ke Jokowi lewat Kiriman 3 Ton Jeruk

Agama | 9 Desember 2021, 14:02 WIB
Presiden Jokowi menerima 3 ton oleh-oleh buah jeruk dari warga Karo di istana kepresidenan Jakarta, Senin (6/12/2021) (ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden) (Sumber: (ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden))

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengirimkan 3 ton jeruk ke Istana Negara untuk Presiden Jokowi. 

Jeruk tersebut dikemas dalam 200 kotak dan dibawa ke Jakarta menggunakan truk melewati jalur darat. 

Persatuan Masyarakat Liang Melas Datas sendiri terdiri dari 6 desa dan 3 dusun, yakni warga Desa Suka Julu, Desa Kutambaru, Desa Batu Mamak, Desa Pola Tebu, Desa Kutambelin, dan Desa Kuta Pengkih. 

Kemudian, Dusun Barisan, Dusun Kuta Kendit, dan Dusun Cerumbu, yang berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mardinding, Kecamatan Lau Baleng, dan Kecamatan Tiga Binanga.

Paham Sitepu selaku ketua panitia acara tersebut menjelaskan 3 ton jeruk itu adalah hasil panen masyarakat Liang Melas.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dapat Oleh-Oleh 3 Ton Jeruk dari Petani, KPK Ingatkan soal Gratifikasi 

Melalui kiriman 3 ton jeruk tersebut, pentani jeruk Karo mengundang Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke desa mereka untuk melihat infrastuktur jalan utama desa yang sangat rusak parah. 

"Hari ini kami mengirim oleh-oleh kepada Presiden Jokowi, yakni jeruk seberat 3 ton atas hasil panen warga dan berharap Pak Presiden mau datang ke desa kami," kata Paham Sitepu dilansir dari Kompas.com, Jumat (3/12/2021). 

Masyarakat Liang Melas kirim oleh-oleh jeruk sebanyak 3 ton untuk Presiden Jokowi. (Sumber: (KOMPAS.com/HENDRI SETIAWAN))

Kata Paham, sudah 25 tahun lebih jalan di wilayahnya rusak. Hal tersebut membuat warga kesulitan mengirim hasil panen ke daerah lain karena kondisi jalan yang tidak mendukung. 

Bahkan, hasil panen sering gagal dikirim keluar daerah karena kendaraan pengangkut tak mampu melintasi jalan yang rusak dan berlumpur. Kondisi semakin parah saat musim hujan seperti ini. 

"Sudah lebih dari 25 tahun jalan ini rusak, belum ada dibuat bagus sama sekali," ucap Paham. 

Hal senada juga disampaikan oleh Hena Beru Ginting, warga Desa Pola Tebu. Ia mengatakan truk yang melintas di daerahnya kerap terguling karena jalan yang rusak. 

Hal tersebut mengakibatkan sayur dan buah hasil panen ikut rusak. Menurutnya hal itu membuat petani merugi. 

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU