> >

Profil Haji Lulung: Politikus yang Dikenal Berseteru dengan Ahok dan Amat Loyal ke PPP

Politik | 14 Desember 2021, 12:00 WIB
Abraham Lunggana atau yang lebih populer dengan sebutan Haji Lulung. (Sumber: DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com )

JAKARTA, KOMPAS TV - Abraham Lunggana atau yang lebih populer dengan sebutan Haji Lulung meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021). Lelaki berusia 62 tahun itu mengembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita karena serangan jantung. 

Haji Lulung merupakan anak ketujuh dari sebelas bersaudara, ayahnya bernama Ibrahim Tjilang, seorang tentara BKR berpangkat Peltu. Ibunya merupakan keturunan dari KH. Abdullah Syafi'i, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.

Baca Juga: Haji Lulung Meninggal, Ketua DPRD DKI: Jakarta Kehilangan Sosok Bersahaja

Haji Lulung memulai karier politiknya sebagai anggota PPP sebelum pindah partai ke Partai Bintang Reformasi (PBR) ketika PPP mengalami konflik internal pada tahun 2002.

Ia lalu kembali ke PPP dan sempat berpindah ke Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari partai tersebut pada Juni 2018. Belakangan, Haji Lulung kembali mengenakan seragam partai berlambang Kakbah itu dan menjabat Ketua DPW PPP DKI Jakarta.

Baca Juga: Ahok Doakan Haji Lulung agar Cepat Pulih dari Serangan Jantung

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 namun ia mengundurkan diri pada 2018. 

Lulung sempat menarik perhatian ketika membawa mobil mewah Lamborghini saat terpilih jadi anggota DPRD DKIJakarta.

Ia juga ramai dibicarakan setelah menyebut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memiliki gangguan kejiwaan.

Lulung menyebut Ahok sebagai psikopat setelah bertemu dua dokter yang mempublikasikan hasil pemeriksaan Basuki saat Pilkada 2012.

Hal ini dibantah Ahok yang mengklaim dirinya sehat jasmani dan rohani dibuktikan saat dinyatakan lolos tes kejiwaan ketika mengikuti seleksi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012. 

Selain itu, Haji Lulung dikenal aktif dalam sejumlah organisasi yakni PPM, AMPI, Karang Taruna, dan turut mendirikan ormas Gerak Betawi dan menjadi Sekretaris Jenderal Bamus Betawi, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi 2018-2023.

Baca Juga: Jenazah Haji Lulung akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak Sore Ini

Sebelumnya, kabar duka meninggalnya Haji Lulung disampaikan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.

"Ya benar, saya dapat info dari kawan-kawan di DPW DKI Jakarta," kata Baidowi. 

Ia mengaku segenap seluruh keluarga besar partai berlambang Kakbah itu amat kehilangan sosok dari Haji Lulung.  

"Kami sangat kehilangan tokoh di Ibu Kota. Orang yang sangat berjasa bagi perjuangan PPP dan kejayaan Islam di Ibu Kota," ujarnya. 

Ucapan duka atas meninggalnya Haji Lulung terus mengalir. 

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, mengucapkan duka cita atas meninggalnya Haji Lulung.

“Innaalillaahi Wainnaa Ilaihi Roojiuun, duka cita mendalam atas meninggalnya sahabat saya Haji Lulung, kami semua di warga DKI sangat kehilangan sosok beliau,” kata Pras.

Pras mengenang sosok Haji Lulung sebagai tokoh masyarakat yang bersahaja dan baik hati.

“Beliau benar-benar sosok yang bersahaja dan pekerja keras. Sedih mendengar berita mendadak seperti ini,” ujarnya. 

Politikus PDI Perjuangan itu turut mendoakan agar amal ibadah Haji Lulung diterima Allah SWT.

“Orang baik Insya Allah diterima Allah SWT. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah dan keluarga selalu kuat,” kata Pras. 

Ucapan duka juga datang dari Fadli Zon hingga Partai Demokrat di Twitter.

Jenazah almarhum Abraham Lunggana atau Haji Lulung akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa sore.

"Rencana dimakamkan di TPU Karet Bivak," ujar anggota DPRD DKI Jakarta yang juga kerabat Abraham Lunggana, Riano Ahmad, dilansir dari Kompas.com.

Sementara itu, melansir Antara, jenazah Haji Lulung telah tiba di kediamannya kawasan Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Berdasarkan pantauan, jenazah tiba di rumah sekitar pukul 13.00 WIB dengan menggunakan ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Mobil jenazah almarhum juga diiringi oleh iring iringan petugas Dinas Perhubungan dan beberapa kerabat yang ikut mengawal jenazah dari Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.

Saat bagian belakang mobil mulai dibuka untuk mengambil jenazah, serentak warga yang ada di lokasi langsung mengumandangkan kalimat tauhid.

"La Illa ha illallah, La Illa ha illallah," seru warga sekitar.

Jenazah pun langsung dibawa masuk ke dalam halaman rumah. Setelah ujung keranda masuk ke dalam, warga sekitar pun langsung menutup gerbang yang ada di depan rumah.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU