> >

8 Gejala Infeksi Covid-19 Varian Omicron yang Wajib Diketahui

Kesehatan | 16 Desember 2021, 15:23 WIB
Badan pengawas obat-obatan Uni Eropa hari Kamis, (09/12/2021) mengatakan Covid-19 varian Omicron mungkin hanya menyebabkan gejala yang lebih ringan, sementara WHO peringatkan negara kaya tidak timbun vaksin (Sumber: France24 via AFP)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan Covid-19 varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia, Kamis (16/12/2021). Kasus pertama varian ini dialami oleh petugas kebersihan di Wisma Atlet.

"Kementerian Kesehatan tadi malam mendeteksi ada seorang pasien inisal N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember 2021. Data pasien sudah dikonfirmasikan ke GISAID, dan sudah dikonfirmasikan kembali oleh GISAID bahwa memang data ini adalah varian Omicron," tuturnya dalam konferensi pers.

Varian Omicron merupakan mutasi baru dari Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia berpendapat perubahan genetik yang terjadi dapat membuat Covid-19 bisa jauh lebih menular.

Baca Juga: Indonesia Temukan Kasus Covid-19 Varian Omicron Pertama, BNPB Minta Masyarakat Tidak Panik

Bukti awal dari Afrika Selatan, negara yang pertama kali terdeteksi varian Omicron, menunjukkan bahwa dampak dari varian baru ini lebih ringan ketimbang Delta. Namun, WHO menganggap masih terlalu dini untuk menyimpulkan dampak dari tingkat keparahan Omicron.

“Terlalu dini untuk mengatakannya, saya hanya ingin berhati-hati terhadap kesimpulan apa pun tentang tingkat keparahan Omicron,” ujar pimpinan teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/12).

Sementara hasil studi ilmuwan Jepang menemukan tingkat penularan varian Omicron 4,2 kali lebih tinggi ketimbang Delta. Temuan itu diumumkan oleh Profesor Ilmu Kesehatan dan Lingkungan Universitas Kyoto spesialis pemodelan matematika penyakit menular Hiroshi Nishiura.

Baca Juga: Omicron Sudah Masuk Indonesia, Pemerintah Diminta Perketat Pintu Masuk Bandara

Hiroshi melakukan analisis data genom yang tersedia hingga 26 November di Afrika Selatan di Provinsi Gauteng. Hasil penelitian itu menunjukkan varian Omicron lolos dari kekebalan vaksin dan kekebalan yang dibentuk secara alami oleh tubuh. 

“Varian Omicron menularkan lebih banyak dan lolos dari kekebalan yang dibangun secara alami dan melalui vaksin," ujar Nishiura.

Gejala infeksi Covid-19 varian Omicron

Seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami dua gejala: ringan hingga berat. Namun, tak semua orang yang terpapar dapat memperlihatkan gejala.

Gejala yang dimiliki seseorang ketika terinfeksi varian Omicron sebenarnya tak berbeda jauh dari Covid-19 lainnya. Sekian gejala umum seperti kehilangan penciuman, demam, sakit kepala, batuk adalah contohnya.

Melansir dari Kompas.com, infeksi varian Omicron cenderung menyebabkan gejala kelelahan dan nyeri tubuh. Kedua gejala ini dinilai lebih banyak muncul daripada kehilangan kemampuan penciuman atau perasa.

Ini gejala terinfeksi varian Omicron yang sudah diketahui:

1. Kelelahan

Kelelahan ekstrem akan dialami oleh seseorang yang terinfeksi varian Omicron, seperti varian-varian sebelumnya.

2. Berkeringat di malam hari

Dokter umum Afrika Selatan Unben Pillay menyarankan berkeringat di malam hari dengan jumlah yang sangat banyak dimasukkan sebagai gejala varian Omicron.

3. Tenggorokan gatal

Dokter di Afrika Selatan Angelique Coetzee mengatakan pasien yang terinfeksi Omicron mengeluh tenggorokannya gatal dan bukan sakit tenggorokan.

Angelique menambahkan para pasien merasakan rasa gatalnya tak biasa dan lebih menyakitkan.

4. Sakit tenggorokan

Studi Zoe Covid (covid.joinzoe.com) mengungkapkan orang yang terinfeksi Covid-19 melaporkan sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan ini ringan dan berlangsung tak lebih dari 5 hari.

5. Sakit kepala

Masih dari studi Zoe Covid, sakit kepala yang muncul bisa menjadi salah satu gejala awal terinfeksi Covid-19. 

Sakit kepala akibat Covid-19 dalam studi itu menyatakan cenderung nyeri sedang hingga berat, kepala berdenyut, menekan, dan menusuk di kedua sisi kepala. Gejala ini terjadi lebih dari tiga hari dan sulit dihilangkan dengan obat pereda sakit kepala.

6. Bersin dan pilek

Bersin dan pilek menjadi salah satu gejala umum orang yang terjangkit Covid-19. Namun, gejala ini harus dikonfirmasi lebih lanjut dengan tes antigen atau PCR.

7. Demam ringan

Gejala demam ringan oleh varian Omicron memberikan efek yang tidak bertahan lama dibandingkan sebelumnya. Varian ini memberikan induksi suhu tubuh dengan ringan, sehingga seseorang dapt perlahan pulih secara sendirinya saat mengalami demam.

8. Batuk

Terus-menerus batuk disebut menjadi gejala utama dari infeksi Covid-19. Penderita Covid-19 biasanya akan mengalami batuk kering.

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU