> >

Program Kartu Prakerja Dipastikan Berlanjut pada 2022, Anggarannya Rp11 Triliun

Sosial | 1 Januari 2022, 05:05 WIB
Ilustrasi kartu prakerja. Status kepesertaan Kartu Prakerja akan dicabut jika peserta tidak memilih satu pun pelatihan lebih dari 30 hari sejak diterima (29/11/2021). (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Program Kartu Prakerja dipastikan akan berlanjut pada 2022.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahudin mengungkapkan, program ini mendapatkan anggaran Rp11 triliun.

Rudy melanjutkan kuota penerima Kartu Prakerja 2022 sebanyak 2,9 juta yang akan berlaku sampai akhir tahun.

Namun, kuota itu kemungkinan akan ditambah oleh pemerintah dengan memperhatikan situasi dan kondisi terlebih dulu.

“Untuk (kuota) 2,9 juta sampai dengan akhir tahun, kecuali nanti ada penambahan lagi yang dilakukan Pemerintah melihat situasi dan kondisi yang berkembang. Program Kartu Prakerja ini juga merupakan salah satu bantuan sosial yang paling populer dan banyak dibutuhkan masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (30/12/2021).

Baca Juga: Resmi Ditutup Hari Ini, Menko Airlangga sebut Program Kartu Prakerja Dibuka Kembali Tahun 2022

Besaran intensif yang diterima oleh peserta Kartu Prakerja pada 2022 masih sama yakni sebesar Rp2,4 juta yang dibagi untuk 4 bulan sebesar Rp600 ribu.

Terdapat sebanyak 7 platform digital dan 8 institusi pendidikan yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai pelatihan yang akan masuk di dalam ekosistem program Kartu Prakerja.

Selain itu terdapat pula lembaga pendidikan tinggi yang nantinya akan memantau pelatihan-pelatihan dalam program Kartu Prakerja yang sifatnya memonitor dan mengevaluasi.

“Saat ini ada 181 lembaga pelatihan yang tergabung di dalam program kartu Prakerja dengan 684 pelatihan aktif yang ada di dalam ekosistem. Nah ini yang akan dijalankan,” pungkas Rudy.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU