> >

Sehat Mana Telur Rebus atau Telur Orak-arik untuk Diet? Ini Penjelasannya

Kesehatan | 9 Januari 2022, 18:24 WIB
Telur mentah. (Sumber: Medical Daily)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sajian telur rebus dan telur orak-arik kerap dipilih sebagai makanan bagi orang yang sedang melakukan laku diet atau menjaga berat badan karena minimnya minyak.

Sementara telur goreng dihindari karena dianggap dapat mengikat banyak minyak dan membahayakan tubuh dengan kadar kolesterol jahat yang cukup.

Telur orak-arik dipilih karena menggunakan minyak yang minim dan dianggap memiliki khasiat yang sama dengan telur rebus. Benarkah demikian?

Dalam laporan Kompas.com, komposisi nutrisi yang dimiliki telur bisa berbeda-beda tergantung bagaimana proses pengolahannya.

Baca Juga: Sajian Khas Natal: Kue Jadul Fruitcake, Berikut Resep dan Tips Membuatnya

Cara pengolahan dapat memengaruhi nutrisi pada telur karena level pemanasan bisa mengurangi kadar vitamin, mineral, dan lemak baik yang ada.

Risiko rusaknya nutrisi dalam telur orak-arik yang memiliki proses pemanasan yang singkat sangatlah kecil.

Proses pembuatan telur orak-arik yang diacak dalam wajan akan membuat bagian telur cepat matang ketimbang telur mata sapi yang harus menunggu beberapa waktu dulu.

Sedang untuk telur rebus yang memiliki waktu matang yang lama dari telur orak-arik, karena tak tersentuh oleh kandungan minyak atau mentega yang tinggi kolesterol, nutrisinya terbilang baik.

Baca Juga: Telur Puyuh Punya Corak Cangkang yang Unik, Apa Fungsinya?

Dalam penelitian Journal of Agricultural Food Chemistry mengungkapkan telur yang direbus memiliki kalori lebih rendah ketimbang telur orak-arik. Selain itu telur rebus juga memiliki protein, vitamin B kompleks, dan selenium yang tinggi ketimbang telur orak-arik.

Bahkan merebus telur dapat mengurangi kadar antioksidan dalam kuning telur hingga 22,5 persen. Sedangkan untuk telur orak-arik memiliki banyak kandungan lemak yang baik.

Bagaimana cara mengolah sajian telur yang sehat?

Dalam Healthline memasak telur dalam metode apa pun dianggap jauh lebih sehat daripada tak mematangkan telur sama sekali.

Telur mentah jika dikonsumsi akan membuat risiko terinfeksi bakteri yang dapat menganggu saluran cerna atau salmonella.

Baca Juga: Siasati Mahalnya Harga, Warga Terpaksa Gunakan Telur Yang Sudah Retak

Protein dalam telur terbilang lebih bisa dicerna tubuh ketika melalui proses pemanasan di atas suhu api.

Untuk mendapatkan sajian telur yang sehat, olahlah dengan waktu pemanasan yang tidak terlalu lama agar kandungan nutrisi tak rusak.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU