> >

Update Gempa Banten: 1.100 Rumah Rusak, 200 Warga Mengungsi

Update | 15 Januari 2022, 18:37 WIB
Ilustrasi: Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa Banten, Jumat (14/1/2022). (Sumber: Kompastv/Ant)

PANDEGLANG, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang mencatat jumlah rumah warga yang rusak mencapai 1.100 unit akibat gempa berkekuatan 6,6 di wilayah Banten, Jumat (14/1/2022).

Dilaporkan jurnalis KOMPAS.TV di lapangan, 1.100 rumah tersebut terdiri dari 617 rumah rusak ringan, 269 rusak sedang dan 214 rusak berat.

Rumah-rumah itu tersebar di 28 kecamatan di Pandeglang.

Selain rumah, BPBD Pandeglang juga melaporkan 200 lebih warga Pandeglang mengungsi akibat guncangan gempa. 

Warga yang mengungsi mayoritas warga yang tempat tinggalnya hancur serta warga yang tinggal di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Sumur, Pandeglang.

Tak hanya rumah warga, sejumlah fasilitas publik di Pandeglang juga dilaporkan rusak. Ada 13 unit sekolah dan 14 puskesmas dilaporkan rusak ringan.

Diketahui, fasilitas publik tersebut terdiri dari tiga kantor pemerintahan desa, empat sarana ibadah dan satu tempat usaha. Semuanya terpantau rusak ringan.

Baca Juga: Mengapa Gempa Banten Terasa Kuat di Jakarta? Ini Penjelasan BMKG

Kapolda Banten Salurkan Bantuan

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Irjen Rudy Heriyanto menyalurkan bantuan kepada korban gempa Banten.

"Hari ini kami meninjau langsung lokasi kejadian gempa, kami melihat ketersediaan pelayanan kesehatan, ketersediaan fasilitas di lokasi pengungsian seperti fasilitas dapur umum yang disediakan, serta meninjau beberapa lokasi yang terdampak gempa, yaitu di SD Kertamukti 2 Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur," kata Rudy Heriyanto dilansir dari Antara, Sabtu (15/1/2022).

Setelah meninjau dapur umum, Rudy berjalan kaki mendatangi warga dan berkomunikasi secara langsung kepada warga yang terdampak gempa.

"Kami juga memberikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa, mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga yang terdampak bencana gempa," ujar Rudy.

Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial dan bentuk perhatian Polda Banten kepada masyarakat yang terkena dampak gempa dengan cara memberikan bantuan.

"Kami berharap bantuan itu dapat meringankan beban ekonomi mereka, " katanya.

Baca Juga: BMKG: Terjadi Sedikitnya 32 Kali Gempa Susulan di Banten Hari Ini

Gempa Susulan

Per Sabtu (15/1/2022), BMKG mencatat setelah dilanda gempa bumi utama, wilayah Sumur, Banten, kembali diguncang sedikitnya 32 gempa susulan.

Hasil monitoring BMKG terhadap gempa Banten hingga pukul 09.50 WIB, hari ini, menunjukkan adanya 32 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M 5,7 dan magnitudo terkecil adalah M 2,5.

"Gempa susulan yang terjadi dengan magnitudo terbesar 5,7 dan magnitudo terkecil adalah 2,5," Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Seperti diketahui, gempa pada Jumat (14/1/2022) di Banten, tercatat bermagnitudo 6,6 yang berpusat di laut pada jarak 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, Banten, dengan kedalaman hiposenter 40 km memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) akibat adanya proses tekanan yang kuat.

Baca Juga: Selain 257 Rumah di Pandeglang, Dampak Gempa Juga Rusak Puluhan Bangunan di Serang hingga Sukabumi

 

Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU