> >

Di Balik Dukungan Gus Miftah ke Habib Luthfi yang Mundur dari PBNU dan Fokus Organisasi Tarekat

Agama | 16 Januari 2022, 10:48 WIB
Habib Luthfi adalah seorang mursyid tarekat, Habib Gus Miftah murid beliau. Alasan Ulama kharismatik mundur dari PBNU karena ingin fokus di organisasi tarekat JATMAN (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa disapa Gus Miftah mengaku bahwa ia mendukung penuh gurunya, Habib Luthfi, untuk berfokus ke organisasi tarekat JATMAN dengan mundur jadi Mustasyar PBNU.

Habib Luthfi adalah seorang ulama kharismatik asal Pekalongan yang membawahi ribuan santri dan jemaah tarekat tersebar di seluruh Indonesia dan di pelbagai belahan dunia.  

Gus Miftah adalah salah satu murid Habib Luthfi. Gus Miftah lantas menjelaskan, gurunya tersebut ingin lebih fokus ke organisasi tarekat Jam'iyyah Ahlth Thoriqoh al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN).

Adapun Habib Luthfi terpilih jadi Rais Aam dalam Muktamar ke-12 dan Halaqah Ulama Thariqah Internasional ke-2 JATMAN yang diselenggarakan Januari 2018 lalu di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

"Alasan beliau (mundur dari mustasyar PBNU) ingin fokus Rais Aam di Jam'iyyah Ahlth Thoriqoh al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN)” papar Gus Miftah kepada KOMPAS TV lewat pesan suara, Sabtu (15/1/2022).

JATMAN adalah organisasi keagamaan yang berfokus pada ajaran-ajaran tarekat (Thoriqoah), salah satu ajaran dalam Islam yang memfokuskan pada aspek batin, spiritual, dan hati seorang muslim.

Bagi Gus Miftah yang mendaku diri sebagai muhibbin (penderek/murid spiritual) dari Habib Luthfi, mendukung penuh keputusan Habib Luthfi.

“Dan saya sebagai penderek beliau, sebagai santri beliau, sebagai anak beliau mendukung apa pun langkah dari guru kami Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan," paparnya.

Baca Juga: Gus Miftah Ungkap Alasan Habib Luthfi Mundur dari PBNU

Habib Luthfi sebagai Mursyid Tarekat

Sayyid Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau biasa disapa Habib Luthfi merupakan seorang ulama, dai, dan kiai.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU