> >

Menkes Sebut Jakarta Medan Perang Omicron, Ini Kata Wagub DKI

Update corona | 17 Januari 2022, 12:32 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/1/22). (Sumber: Kompas.tv/HASYA NINDITA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, menyatakan kesiapan Jakarta menjadi medan perang melawan virus corona varian Omicron. 

"DKI Jakarta siap menghadapi medan perang dalam rangka melawan varian baru Omicron," kata Riza kepada wartawan di Perpustakaan Nasional, Senin (17/1/22). 

Menurut Riza, Jakarta sebagai ibu kota menjadi tempat transit baik bagi warga negara yang baru pulang dari luar negeri maupun warga negara asing sehingga keterpaparan terhadap varian Omicron terbilang tinggi. 

"DKI Jakarta sebagai Ibu Kota tempat transit dari warga negara asing, warga negara Indonesia yang datang dari luar negeri tentu punya potensi terpapar Omicron karena kami tahu Omicron datang dari negara-negara luar," katanya. 

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di Jakarta, Kasus Aktif Tembus 3.000, BOR Sentuh 19 Persen

Riza memastikan, pihaknya terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat seperti Satgas Covid-19 pusat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, hingga Kementerian Keuangan untuk melawan varian Omicron. 

"Tentu semuanya membutuhkan partisipasi, dukungan semua pihak khususnya warga Jakarta dan Indonesia," katanya. 

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyebut Jakarta sebagai medan perang pertama dalam menghadapi virus corona varian Omicron yang daya tularnya lebih tinggi daripada varian Delta.

"Sekitar 90 persen transmisi lokal (varian Omicron) terjadi di Jakarta. Kita harus persiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron dan harus kita pastikan kita menang," kata Budi pada konferensi pers daring, Minggu (16/1/2022).

Baca Juga: Jakarta Medan Perang Pertama Lawan Omicron, Persentase Transmisi Lokal Meningkat

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus Omicron di Jakarta kini tercatat sebanyak 720 orang dengan rincian 567 merupakan kasus import atau pelaku perjalanan luar negeri.

Lalu sisanya, sebanyak 153 kasus merupakan transmisi lokal. 

 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU