> >

Salam Pancasila Jadi Polemik, BPIP: Bukan untuk Ganti Assalamulaikum atau Salam Keagamaan

Peristiwa | 23 Januari 2022, 09:57 WIB
Presiden Joko Widodo memberi selamat kepada Kepala BPIP Yudian Wahyudi usai dilantik di Istana Negara, Rabu (4/2/2020). Yudian Wahyudi juga menyampaikan, Salam Pancasila yang sempat jadi polemik bukan ganti Assalamuaalaikum atau salam keagamaan agama lain (Sumber: KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan, Salam Pancasila yang sempat jadi polemik serta menjadi pro dan kontra di masyarakat bukanlah salam yang menggantikan Salam Keagamaan.

Bahkan, secara spesifik Yudian mengatakan Salam Pancasila yang dimaksudkan tidak akan pernah jadi pengganti Assalamulaikum milik Islam atau salam keagamaan dari agama-agama yang lain.

Yudian menyebut, Salam Pancasila adalah Salam kebangsaan.

Hal tersebut disampaikan Yudian saat menghadiri acara bedah buku karya Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Khoirul Anam yang berjudul 'Salam Pancasila: Sebagai Salam Kebangsaan, Memahami Pemikiran Kepala BPIP RI' di kampus tersebut.

"Salam Pancasila merupakan bentuk jalan tengah kebangsaan yang terbebas dari dampak teologis. Salam Pancasila tidak dimaksudkan sebagai pengganti salam keagamaan," kata Yudian dalam keterangan pers sebagaimana dikutip KOMPAS.TV dari Antara, Minggu (23/1/2022).

Dalam kesempatan itu, Yudian menjelaskan beberapa hal sensitif secara keagamaan, diantaranya Salam Pancasila bukan untuk mengganti salam umat Islam, yaitu Assallamualaikum.

Kata Yudian, Salam Pancsila ini hubungannya terkait dengan sesama, hubungan antar manusia. 

"Melainkan salam dalam hubungan kemanusiaan. Jika kita menyapa pemeluk agama lain dengan salam agama kita, maka itu membebani mereka. Demikian pula mengucapkan salam Om Swastiastu, kita dituduh masuk Hindu," katanya.

Baca Juga: Cerita Megawati Soal Salam Merdeka dan Salam Pancasila hingga Penghargaan untuk Atlet Paralimpiade

Salam Pancasila sebagai Salam Kebangsaan

Yudian mengingatkan Salam Pancasila adalah salam yang menjembatani dan menjadi titik temu bagi rakyat tanpa melihat latar belakang apa pun.

Pengucapan Salam Pancasila, kata Yudian, di ranah publik bertujuan agar bangsa Indonesia tetap bersatu, tidak pecah, dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

"Salam Pancasila adalah perbuatan adat yang jika diniati ibadah akan mendapatkan pahala," katanya.

Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Phil Al Makin mengatakan, Kepala BPIP Yudian Wahyudi memiliki penafsiran yang baik tentang agama dan kebangsaan.

"Salam Pancasila sebagai Salam Kebangsaan sudah melalui laku spiritual Kepala BPIP untuk bangsa Indonesia," papar Al Makin.

Baca Juga: Awas! Ada 9.000 Situs Web di Indonesia Wajib Diwaspadai, BPIP: Mengandung Konten Radikalisme

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU