> >

BNPT Kirim Tim ke Suriah hingga Filipina untuk Data WNI yang Jadi Simpatisan Teroris

Sosial | 26 Januari 2022, 00:16 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar saat di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Catatan akhir tahun BNPT, Jamaah Islamiyah dan JAD jadi kelompok paling banyak ditangkap sepanjang 2021 (Sumber: istimewa)

Kemudian 35 WNI menjadi FTF di Filipina, dan 23 orang WNI menjadi FTF di Afghanistan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 529 WNI yang menjadi simpatisan teroris di wilayah-wilayah tersebut sudah masuk dalam profiling Satgas Penanggulangan FTF.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Kriteria Simpatisan ISIS yang Boleh Pulang ke Indonesia

Selain melakukan profiling, Satgas juga telah menjemput 13 profil WNI yang telah dideportasi dari berbagai negara.

"Jadi sudah ada 13 di 2021 yang berhasil dideportasi dan kami lakukan pengawalan dan kami berikan program deradikalisasi bekerja sama dengan Kementerian Sosial," ujar Boy.

Konten radikal

BNPT juga terus melakukan pemantauan terhadap situs, akun di dunia maya yang berpotensi mengandung paham radikal

Boy menjelaskan, sepanjang tahun 2021, BNPT mendapatkan 600 akun yang terindikasi radikalisme. 

Baca Juga: Turki Bebaskan Jurnalis Jerman yang Dituduh Sebarkan Propaganda Teroris dan Gabung Partai Komunis

Menurut Boy, akun-akun terindikasi radikalisme itu mengisi konten propaganda.

Catatan BNPT terdapat 650 konten propaganda yang disebarkan.

Rinciannya sebanyak 409 di antaranya adalah konten yang bersifat umum dan merupakan konten informasi serangan.

"147 konten anti dengan NKRI, 7 konten intoleran, 2 konten berkaitan dengan paham takfiri," ujar Boy.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU