> >

Ini Spesifikasi 2 Kapal Perang RI yang Dijual Menhan Prabowo Subianto

Politik | 27 Januari 2022, 13:35 WIB
KRI Teluk Penyu 513 merupakan jenis kapal angkut tank atau landing ship tank (LST) kelas Tacoma yang diproduksi tahun 1981 oleh perusahaan asal Korea Selatan. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi I DPR RI menyetujui penjualan dua kapal perang milik Kementerian Pertahanan, yakni KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513.

Keputusan itu diambil dalam rapat Komisi I DPR RI dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono yang digelar pada Kamis (27/1/2022).

Dalam rapat dengan Komisi I DPR RI, Menhan Prabowo Subianto menjelaskan alasan pemerintah menjual KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513 karena kedua kapal itu sudah tidak mumpuni menjaga pertahanan laut di Tanah Air.

Baca Juga: DPR dan Prabowo Setujui Penjualan 2 Kapal Perang Milik Indonesia, Ini Alasannya

Diketahui usia kedua kapal tersebut sudah mencapai 40 tahun sejak produksi di tahun 1981. 

Penjualan dua kapal perang RI buatan Korea Selatan ini sudah direncanakan jauh-jauh hari melalui Surat permohonan Presiden ke DPR tekait penjualan dua kapal perang.

Surat Nomor R52 Pres 10 2021, tertanggal 29 Oktober 2021, hal permohonan persetujuan penjualan barang milik negara berupa Kapal X KRI Teluk Mandar 514 dan Kapal KRI Teluk Penyu 513 pada Kementerian Pertahanan ini menjadi salah satu yang dibahas saat Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022, Selasa (11/1/2022).

Berikut spesifikasi dua kapal perang RI yang dijual Menhan Prabowo;

Baca Juga: Alutsista Baru Milik TNI AL, Dua Kapal Perang Karya Anak Bangsa!

KRI Teluk Mandar 514

KRI Teluk Mandar merupakan jenis kapal angkut tank atau landing ship tank (LST) kelas Tacoma.

KRI Teluk Mandar ini dibangun oleh perusahaan Korea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada tahun 1981.

KRI Teluk Mandar memiliki kemampuan menampung beban penuh hingga 5.570 ton. Kapal perang ini mempunyai 117 orang awak kapal termasuk perwira dan dapat mengangkut 202 prajurit infanteri. 

Kapal Teluk Mandar dilengkapi dengan persenjataan senapan mesin 3x40 mm, 2x20 mm, dan 2x12,7 mm. 

Baca Juga: Ini Alasan Prabowo Jual 2 Kapal Perang Milik Indonesia

Selain itu, kapal yang pelabuhan utamanya di Armada Barat TNI AL ini memiliki landasan helikopter pada bagian belakang untuk operasi udara.

KRI Teluk Mandar mempunyai panjang 100,2 meter (328 ft), lebar 15,4 meter (50,5 ft), dan draft 4,2 meter (13,7 ft) dengan Dengan bobot seberat 3,770 ton.

KRI Teluk Mandar digerakkan oleh dua shaft Diesel bertenaga 5.600 HP dan mampu melaju dengan kecepatan 15 knot.

Baca Juga: Fakta Kapal Cepat Rudal 60 Meter yang Diluncurkan Prabowo, Perkuat Alutsista TNI AL

Di kelasnya, TNI AL memiliki sejumlah armada kapal tempur dengan fungsi serupa KRI Teluk Mandar, seperti KRI Teluk Semangka 512, KRI Teluk Penyu 513, KRI Teluk Sampit 515, KRI Teluk Banten 516, dan KRI Teluk Ende 517.

KRI Teluk Penyu 513

Sama seperti KRI Teluk Mandar 514, kapal perang ini juga buatan perusahaan Korea Selatan Tacoma SY, Masan yang diproduksi apda tahn 1981.

Kapal perang termasuk jenis kapal angkut tank atau landing ship tank (LST) kelas Tacoma yang memiliki panjang 100 meter x 15.4 meter x 4.2 meter (328 x 50.5 x 13.7 ft) dan bobot 3,770 ton. 

Baca Juga: Jadi Ruang Memori, KSAL Yudo Margono Resmikan Monumen KRI Nanggala 402

Dengan bobot yang besar KRI nomor lambung 513 ini mampu membawa keperluan logistik, seperti perlengkapan dan tank serta mengangkut 202 prajurit infantri.

Sejumlah misi pernah dilakukan KRI Teluk Penyu, antara lain menangkap kapal MV. Chokenavee 21 pada September 2007. 

Kapal tersebut ditangkap saat sedang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Dari hasil penangkapan kapal MV. Chokenavee 21 di dalam kapal ditemukan sebanyak 250 ton ikan campuran. 

KRI Teluk Penyu juga pernah dioperasikan untuk melakukan pengangkutan 900 Orang Eks Gafatar menuju Pelabuhan Tanjung Priok pada 30 Januari 2016. 

Baca Juga: Kapal Perang Jerman Masuk ke Laut China Selatan, Indonesia Terancam Perang Perairan?

KRI Teluk Penyu merupakan kapal terakhir yang bisa ditumpangi oleh warga eks Gafatar dari Pelabuhan Dwikora Pontianak

Adapun KRI Teluk Penyu 513 ini dibeli bersama dengan lima kapal perang lainnya, seperti KRI Teluk Semangka 512, KRI Teluk Mandar 514, KRI Teluk Sampit 515, KRI Teluk Banten 516, dan KRI Teluk Ende 517.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU