> >

Pasca Bentrok di Pulau Haruku dan Sorong, Forum Komunikasi Ormas Maluku Serukan Jaga Kedamaian

Peristiwa | 28 Januari 2022, 22:51 WIB
Ratusan personel gabungan Brimob dan TNI dikerahkan ke Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (26/1/2022) (Sumber: KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Forum Komunikasi Ormas Maluku Cinta Damai meminta masyarakat Maluku tetap tenang menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi isu liar soal bentrokan di Pulau Haruku dan juga di Sorong Papua Barat.

Dalam dua insiden yang melibatkan warga Maluku tersebut, sama sekali tidak terkait isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

“Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat asal Maluku dan masyarakat Indonesia lainnya agar tidak memprovokasi dan menghasut atau mempropaganda situasi yang terjadi di Sorong Papua Barat dan di Maluku Tengah,” kata Juru Bicara Forum Komunikasi Ormas Maluku Cinta Damai Jamal Koedoeboen, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (24/1/2022).

Forum Komunikasi Ormas Cinta Damai ini terdiri dari 12 Ormas Maluku di Jakarta. Keterangan pers ini juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Maluku.

Baca Juga: Sikapi Bentrok di Haruku dan Sorong, Satudarah Motor Club Minta Masyarakat Maluku Jaga Silaturahmi

Siaran pers tersebut untuk menyikapi insiden di Sorong Papua Barat yang diduga melibatkan pemuda Maluku asal Kei dan Pelauw. Selain itu juga untuk mencermati bentrok warga Dusun Ori dan Negeri Kariuw di Pulau Haruku pada 26 Januari 2022 lalu.

Forum juga menyatakan mendukung pemertintah untuk segera melakukan rehabilitasi fisik dan sosial bagi korban insiden serta melakukan penegakan hukum.

“Agar persaudaraan sesama anak-anak Maluku, Salam –Sarani tetap terjaga dengan baik,” ujar Jamal Koedoeboen.

Baca Juga: Buntut Bentrok Pulau Haruku, Mahasiswa Maluku di Yogyakarta Deklarasikan Damai

Selain itu tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat Maluku diharapkan untuk terus mendorong agar setiap pertikaian yang melibatkan masyarakat Maluku diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan, adat dan budaya.  

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU