> >

Anak-Anak Rentan Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron, Orang Tua Wajib Perhatikan Gejalanya

Kesehatan | 6 Februari 2022, 06:10 WIB
Ilustrasi anak-anak sebagai salah satu kelompok rentan terinfeksi Covid-19, terutama varian Omicron, dengan gejala yang wajib diperhatikan oleh para orang tua. (Sumber: pixabay.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Infeksi virus Corona varian Omicron wajib diwaspadai oleh setiap orang, termasuk anak-anak yang juga rentan tertular.

Ahli Respirologi Anak Nastiti Kaswandani pun mengungkapkan, saat ini jumlah anak yang terpapar Covid-19 varian Omicron kian bertambah.

Oleh sebab itu, Nastiti mengimbau kepada para orang tua agar selalu memperhatikan kondisi putra-putrinya apabila menunjukkan gejala Covid-19 varian Omicron.

"Sehingga yang perlu dilakukan orang tua adalah mengenali kegawatan, memerhatikan gejala yang mengharuskan anak dibawa ke rumah sakit," kata Nastiti dalam siaran langsung akun Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jumat (4/2/2020).

Baca Juga: 5 Derajat Gejala Covid-19, Pasien Omicron Tanpa Gejala Boleh Isoman

Gejala Covid-19 varian Omicron terhadap anak

Sekilas, gejala infeksi varian Omicron itu hampir mirip dengan flu biasa, hanya saja tidak menyebabkan anosmia atau kehilangan indera penciuman dan sesak napas bagi pasiennya.

Namun, pasien Covid-19 varian Omicron biasanya mengeluhkan rasa nyeri dan gatal di tenggorokan, sehingga gejalanya menjadi agak sedikit berbeda dengan flu pada umumnya.

Lalu, untuk anak-anak sendiri, gejala Covid-19 varian Omicron kurang lebih seperti ini.

  • Demam ringan
  • Pilek
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Diare

"Yang bisa kita lakukan (ketika anak terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron) adalah mencoba mengatasi permasalahan itu dengan memberikan obat penurun panas," jelas Nastiti.

"(Juga) meminta anak banyak minum, sambil mengenali gejala lain yang mungkin mengharuskannya dibawa ke rumah sakit," sambungnya.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pertanyakan Vaksinasi Anak di Sumbar Rendah, Ini Jawaban Kapolda

Tanda kondisi anak semakin parah

Sementara itu, jika kondisi anak tak menunjukkan perbaikan atau justru semakin memburuk saat terpapar Covid-19 varian Omicron, maka harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, berikut tanda-tanda anak dengan kondisi yang mulai memprihatnkan ketika terinfeksi Covid-19 varian Omicron.

  • Enggan minum sama sekali, sehingga jarang buang air kecil
  • Mengalami kejang-kejang
  • Muncul gejala sesak napas
  • Muntah terus-menerus
  • Diare yang tidak berhenti
  • Kesadaran mulai berkurang

"Itu adalah tanda-tanda (gejala Omicron) yang mengharuskan anak dibawa ke rumah sakit," jelas Nastiti.

Untuk itu, jika anaknya terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, orang tua bisa mengakses panduan isolasi mandiri di rumah pada laman atau akun media sosial resmi IDAI.

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menyediakan layanan telemedisin gratis bagi pasien Omicron yang menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Dewan Pakar IAKMI: Omicron Mengkhawatirkan Jika Tembus 300.000 Kasus Aktif

Anak dengan komorbid selama lonjakan kasus Omicron

Nastiti menambahkan, pentingnya memperhatikan gejala-gejala di atas berlaku bagi setiap orang tua, khususnya yang memiliki anak dengan penyakit penyerta atau komorbid.

Contohnya yakni komorbid asma, yang bisa saja kambuh kapan saja secara tak tidak terkontrol, apalagi jika itu terjadi saat terinfeksi Covid-19 varian Omicron dengan gejala sedang hingga berat.

"Jadi, yang paling baik adalah mengatasi asmanya supaya terkontrol. Ketika anak terkena Covid-19 (terutama varian Omicron), obat (seperti inhaler) tetap harus diberikan, jangan khawatir," pesan Nastiti.

Kemudian, untuk pengobatan Covid-19 pada anak, orang tua mesti menyesuaikannya dengan tingkat keparahan kondisinya.

"Kendalikan penyakit dasar atau penyakit kronis (pada anak), dan lengkapi vaksinasi," imbau Nastiti.

"Sekarang banyak yang terinfeksi Covid tapi gejalanya ringan atau tidak bergejala karena sudah divaksinasi sebelumnya, termasuk mereka yang dengan penyakit asma, TBC, pneumonia," tutupnya.

 

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU