> >

Luhut Ungkap 69 Persen Kasus Kematian Covid-19 varian Omicron Akibat Belum Divaksin

Update corona | 10 Februari 2022, 14:06 WIB
Pekerja dari Rumah Sakit dengan pakaian pelindung menurunkan peti jenazah korban Covid-19 di pemakaman Cipenjo, Kabupaten Bogor. PP Muhammadiyah pun mengeluarkan pernyataaan, bahwa melawan dan menangani Covid-19 itu jihad (Sumber: AP Photo/Achmdiad Ibrahim)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinatir Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kasus kematian akibat Covid-19 varian Omicron mayoritas belum divaksinasi.

Pernyataan tersebut diungkapkan Luhut dalam Keterangan Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (7/2/2022) kemarin melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam data yang diterimanya sebanyak 69 persen kematian disebabkan karena belum divaksin, 42 persen memiliki komorbid atau penyakit bawaan, dan 44 persen adalah lansia.

"Dari 356 pasien meninggal dari sejak Omicron jalan, 42 persen itu memiliki komorbid, 44 persen lansia, dan ini yang harus diingat, 69 persen belum divaksinasi lengkap," jelas Luhut.

Luhut mengingatkan kepada orang yang menghasut orang lain untuk tak mendapatkan vaksin agar menghentikan tindakannya itu.

Baca Juga: Pasutri yang Liburan dalam Kondisi Positif Covid-19 Terancam Pasal Pidana Kekarantinaan Kesehatan!

"Minta perhatian pada kita semua, terutama orang-orang yang menganjurkan tidak vaksin," ujar Luhut.

"Saya mohon orang-orang yang menganjurkan tidak vaksinasi, Anda itu bertanggung jawab di komunitasmu kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksin," tegasnya.

Luhut mengimbau kepada masyarakat yang menerima ajakan tersebut untuk tak mendengarkan dan segera mendapatkan vaksin.

"Ini betul-betul kami imbau supaya bapak dan ibu sekalian jangan mendengar masukan-masukan yang tidak jelas, kita bicara data, keselamatan Anda, sekeluarga, dan sekeliling," ujar dia.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU