> >

Cegah Tingkat Keparahan, Dinkes DKI Ingatkan Masyarakat yang Punya Komorbid untuk Kontrol Kesehatan

Kesehatan | 13 Februari 2022, 04:05 WIB
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/6/2021). (Sumber: KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Menurutnya, kondisi saat ini berbeda dengan gelombang kedua pandemi Covid-19 yang terjadi Juli 2021.

Saat itu, tempat tidur pasien terisi hingga lebih dari 10.000, padahal jumlah kasus harian tak lebih tinggi dari gelombang ketiga saat ini.

"Kasus tertinggi tahun lalu, 14.600 warga positif. Saat warga 14.600 yang butuh rumah sakit, tempat tidur terisi 10.000 lebih. Tempat tidur kami di 194 rumah sakit itu semua dipakai, 95 persen lebih terisi baik isolasi biasa maupun ICU," ujar Widyastuti.

Lebih lanjut, Widyastuti mengimbau agar masyarkat tidak perlu panik dan tetap waspada. 

Baca Juga: Transmisi Lokal Kasus Omicron di Jakarta Masih Tinggi, Razia Masker Digalakkan!

Meski di gelombang ketiga banyak warga yang terinfeksi Covid-19, tetapi mayoritas tidak membutuhkan perawatan rumah sakit.

Mayoritas pasien hanya menjalani isolasi mandiri karena dampak klinis yang timbul adalah gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.

Widyastuti juga mengingatkan masyarakat yang memiliki komorbid dan lansia harus tetap menjaga kesehatan serta ikut vaksinasi dosis ketiga agar dapat mengurangi risiko tingkat keparahan saat terpapar Covid-19.

Baca Juga: Perhatian buat Lansia, Menko Luhut Saran Sebulan ke Depan Jangan Keluar Rumah Dulu

"Kami harap warga tidak panik tapi tetap waspada. Covid-19 tetap ada tapi secara klinis tidak lebih parah dari tahun lalu," ujarnya.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU