> >

Mantan KSAU Ingatkan Prabowo Masalah Wilayah Udara Lebih Urgen daripada Borong Pesawat Tempur

Politik | 18 Februari 2022, 06:20 WIB
Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim saat peluncuran buku dan penyerahan 100 buku kepada Angkatan Udara di Skadron Udara 31 Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (17/12/2017). (Sumber: KOMPAS.COM/Maulana Mahardhika )

"Artinya adalah menyelesaikan terlebih dahulu wilayah udara kedaulatan kita dan wewenang pengendaliannya jauh lebih urgen daripada sekadar pengadaan pesawat terbang tempur baru," ujar Chappy.

Namun Chappy mengapresiasi langkah Menhan Prabowo Subianto yang memborong 42 jet tempur Rafale.

Baca Juga: Resmi! Jokowi Umumkan RI Ambil Alih Kendali Udara Natuna dari Singapura

Menurutnya saat ini seluruh seluruh pabrik pesawat tempur di dunia sedang melakukan cuci gudang alias mengobral produknya.

Sehingga tidak heran jika Prabowo bisa mendapatkan 42 pesawat tempur Rafale senilai USD8,1 miliar dan dan 36 jet tempur kelas berat F-15 Eagle X (EX) dari Amerika Serikat seharga USD13,9 milar.

Chappy menilai pabrik pesawat tempur yang sedang obral produk lantaran para perancang pesawat tempur sudah berancang-ancang untuk mengalihkan keahliannya untuk menciptakan pesawat tanpa awak alias drone.

"Dalam lebih dua dekade terakhir kita sudah mengikuti bagaimana para perancang pesawat terbang tempur canggih sudah berada pada titik untuk menentukan apakah akan mengembangkan terus pesawat terbang tempur atau segera beralih pada wahana baru yang dikenal dengan nama populer drone," ujar Chappy.

Baca Juga: Pengamat Menilai Pembelian Pesawat Tempur Rafale untuk Kejar Target MEF 100 Persen pada 2024

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU