> >

Prabowo-Cak Imin atau Anies-RK yang Ideal bagi Pemilih Muslim? Begini Analisis Pakar Politik Islam

Politik | 19 Februari 2022, 14:30 WIB
Foto ilustrasi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Sumedang.  Nama keduanya serta sejumlah nama lain santer masuk dalam bursa Capres 2024. (Sumber: AAM AMINULLAH/KOMPAS.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Politik islam dari The Political Literacy, Muhammad Hanifudin memberikan analisis potensi duet Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau duet Anies Baswedan-Ridwan Kamil (RK) yang dianggap ideal bagi pemilih muslim di kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

Duet nama-nama tersebut belakangan memang santer jadi sorotan, kata Hanif, memiliki potensi masing-masing, namun untuk dikaitkan sebagai pasangan ideal bagi pemilih muslim belum

“Untuk menyebut pasangan ideal, perlu melihat rekam jejak dan kecakapan publisitas. Masing-masing nama di atas masih memiliki peluang yang relatif sama,” kata Hanif kepada KOMPAS.TV lewat pesan WhatsApp, Jumat (18/2/2022).  

Hanif lantas meneruskan analisnya terkait potensi nama-nama tersebut menggaet pemilih muslim yang begitu besar di Indonesia.

"Dua tahun jelang Pemilu 2024, masih terbuka kesempatan untuk mencoba menaikan tingkat elektabilitas," tambahnya. 

Baca Juga: Pengamat Politik Islam Beber 4 Tipologi Pemilih Muslim di Pilpres 2024, Berikut Ulasannya

Tiga Faktor Gaet Pemilih Muslim

Hanif lantas menjelaskan strategi untuk menggaet pemilih muslim pada gelaran Pilpres 2024 mendatang. Apalagi, pemilih muslim ini jadi salah satu kunci memenangkan pemilu. 

Paling tidak, kata Hanif, ada tiga faktor krusial guna menjaring para pemilih muslim tersebut. Baik pasangan Prabowo-Cak Imin maupun Anies-RK harus melakukannya. 

“Penting untuk melihat 3 faktor menggaet pemilih muslim. Pertama, faktor sosiologis. Para kandidat harus mampu mendekat ke banyak simpul-simpul kelompok sosial. Baik kelompok sosial berbasis sosial ekonomi, agama, wilayah, ataupun majelis taklim dan ormas keagamaan,” papar Hanif.

“Semakin pandai berkomunikasi dengan banyak kelompok sosial, maka peluang mendapatkan suara lebih besar,” imbuhnya.

Faktor kedua, lanjut Hanif, adalah faktor psikologis. Para kandidat harus dapat membaca dan memahami psikologi pemilik suara.

Setelah itu, Prabowo-Cak Imin atau Anies-RK harus mampu mendekati para pemilih muslim dengan empatik dan menyentuh emosi pemilik suara.

“Ketiga, faktor rasional. Yakni terkait dengan tawaran program kerja yang mudah dipahami dan sangat dibutuhkan. Ketiga tantangan ini, harus dapat dipetakan dan disinergikan. Mengingat tiap pemilik suara memiliki pertimbangan yang beragam saat akan menjatuhkan pilihan,” tutupnya.

Baca Juga: Intip Dapur DPP Gerindra, Jelang Pencapresan Prabowo (1) - AIMAN

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Cak Imin digadang-gadang dianggap cocok untuk berduet dengan Prabowo Subianto.  Hal ini terlihat setelah sebelumnya ada deklarasi Prabowo-Cak Imin di Kota Bandung, beberapa waktu lalu. 

Menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid bila pasangan itu terwujudkan dalam pesta demokrasi lima tahunan nanti, dapat dikatakan itu merupakan duet yang ideal untuk memenangka Pilpres 2024 mendatang. 

Meski begitu, dirinya dan internal PKB tetap akan memperjuangkan Cak Imin menjadi calon presiden (capres). 

"Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," kata Jazilul kepada wartawan, Kamis (3/2/2022). 

Sedangkan Ridwan Kamil dengan Anies Baswedan terlihat sangat dekat dan dianggap banyak pihak cocok berduet. Apalagi, keduanya dianggap mewakili basis massa muslim yang cukup besar. 

Baca Juga: PKB: Duet Prabowo-Cak Imin adalah Kombinasi yang Ideal di Pilpres 2024

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Duel Adu Tendangan Penalti, Siapa yang Menang?

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU