> >

Guru Besar UIN: Wajar Grup Whatsapp TNI-Polri Bahas IKN

Peristiwa | 1 Maret 2022, 23:15 WIB
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menilai pembicaraan yang membahas kebijakan negara seperti pemindahan ibu kota negara (IKN) di grup Whatsapp TNI-Polri merupakan hal yang lumrah. (Sumber: Kompas.com/Kristianto Purnomo)

JAKARTA, KOMPAS. TV – Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, menilai pembicaraan yang membahas kebijakan negara seperti pemindahan ibu kota negara (IKN) di grup Whatsapp TNI-Polri merupakan hal yang lumrah.

Karena itu, alih-alih meminta dilakukan pendisiplinan percakapan di grup Whatsapp TNI-Polri, Presiden seharusnya lebih mendorong pemerintah untuk mensosialisasikan kebijakannya agar bisa diterima seluruh kalangan.

Baca Juga: Mencari Makna Dibalik Teguran Jokowi Terhadap TNI-Polri Soal WA Grup Anggotanya

“Kalau mereka (TNI-Polri) berbicara di grup Whatsapp, saya kira lumrah. Seharusnya Presiden bisa menjelaskan lebih jelas lagi, bukan hanya kepada anggota TNI-Polri aktif, tetapi juga kepada keluarganya,” ujar Azyumardi, yang diwawancara dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (3/1/2022).

Azyumardi menjelaskan, pemindahan IKN terkait juga dengan aspek pertahanan dan keamanan.

Dalam hal aspek pertahanan dan keamanan ini, lembaga-lembaga terkait yang memegang peranan adalah TNI-Polri.

Baca Juga: Effendi Simbolon: Tanpa Perlu Jadi Anggota, Jokowi Tahu Percakapan WA Grup TNI-Polri

Karena itu, disebutkan Azyumardi, ketika muncul kebijakan pemindahan ibu kota, wajar ada pikiran-pikiran yang diperbincangkan anggota TNI-Polri terutama menyangkut pertahanan dan keamanan (hankam) di IKN baru.

“Kalau soal hankam tentu terkait TNI-Polri karena itu tidak mungkin tidak berbicara soal itu,” tuturnya.

Dia menyarankan agar Presiden mengedepankan cara-cara persuasif terhadap anggota TNI-Polri yang meragukan kebijakan pemindahan ibu kota. Yang harus dilakukan, kata Azyumardi, adalah melakukan komunikasi dan memberikan penjelasan yang lebih intens.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU