> >

Jokowi Bongkar Sumber Dana Pembangunan IKN yang Hitungan Sementara Butuh Rp466 Triliun

Berita utama | 15 Maret 2022, 11:52 WIB
Presiden RI, Joko Widodo menyebut harus ada magnet lain selain Pulau Jawa, khususnya Jakarta. (Sumber: Tangkapan layar YouTube)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan hitungan sementara pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan memakan biaya RP466 Triliun.

“Hitungan sementara Rp466 Triliun, itu kurang lebih 19-20 persen berasal dari APBN dan sisanya bisa berasal dari PBB, berasal dari KPBU, bisa dari murni investasi sektor usaha, bisa juga dari BUMN atau bisa juga menerbitkan obligasi publik, semua bisa dilakukan,” ucap Presiden Jokowi dalam paparannya di kanal Youtube Sekretariat Presiden yang dipantau KOMPAS TV, Selasa (15/3/2022)

“Saya kira kita ingin otorita ini bisa flesibel dan lincah mendapatkan skema-skema pendanaan dari berbagai skema yang ada,” tambah Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi lebih lanjut menuturkan untuk pengerjaan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Penajam Paser Utara diprediksi berlangsung antara 15-20 tahun.

Baca Juga: Pembangunan IKN Diharapkan Jadi Magnet Selain Pulau Jawa, Perkiraan Anggaran Rp466 Triliun

Sebab, pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Penajam Paser Utara merupakan pekerjaan raksasa atau cukup besar sekali.

“Ini kan sebuah pekerjaan yang raksasa besarnya, sebuah pekerjaan yang besar sekali dan juga bukan pekerjaan yang mudah, pekerjaan yang rumit oleh sebab itu memang butuh waktu yang panjang, perkiraan kita antara 15-20 tahun baru bisa diselesaikan,” ucap Presiden Jokowi.

“Dan kita harapkan dengan sudah terbentuknya orotita ada kepala ororita dan wakil kepala otorita nanti yang menyiapkan, kelembagaan sudah ada nanti perencanaan yang lebih detail, entah itu ide dan lain-lain juga disiapkan, sehingga akan semakin kelihatan, tapi yang paling penting memang infrastruktur dasar itu yang harus segera dimulai,” lanjut Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengungkapkan alasan di balik terpilihnya Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sebagai Ibu Kota Negara Nusantara.

Baca Juga: Cerita Presiden Jokowi Berkemah di IKN: Bulan Jelang Purnama pun Terlihat dari Sela Pepohonan

Menurut Jokowi, lokasi ini dipilih di merupakan titik paling tengah pertemuan antara barat, timur, utara, dan selatan.

“Tengahnya di sini, tapi juga karena banyak alasan, karena tersedianya lahan yang ada di sini, tapi yang paling penting perpindahan ini untuk pemerataan, keadilan, karena kita punya 17 ribu pulau yang 56 persennya itu ada di Jawa, 156 juta populasi Indonesia ada di pulau Jawa padahal kita punya 17 ribu pulau,” ucap Presiden Jokowi.

“Kemudian juga PDB ekonomi, perputaran ekonomi 58 persen itu ada di Jawa khususnya Jakarta, artinya magnet itu ada di pulau Jawa dan Jakarta, oleh sebab itu harus ada magnet yang lain,” tambahnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU