> >

Hasil Survei: Ini 3 Provinsi yang Menolak Keras Penundaan Pemilu 2024

Politik | 17 Maret 2022, 04:30 WIB
Foto ilustrasi kotak pemungutan suara pada pemilu. Soal pemilu ditunda, MUI, PBNU dan PP Muhammadiyah buka suara (Sumber: KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Charta Politika Indonesia mengungkapkan mayoritas responden di tiga provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung, menolak penundaan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Di Jawa Timur, dari total 1.210 responden yang diwawancarai pada 3 sampai 9 Februari 2022, sebesar 70,6 persen di antaranya tidak setuju Pemilu 2024 ditunda dan masa jabatan presiden diperpanjang dengan alasan ekonomi.

Baca Juga: Menteri PPPA Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Bayi 15 Bulan

Sebanyak 186 dari 1.210 responden atau setara 15,4 persen responden di provinsi tersebut setuju terhadap usulan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Selanjutnya, di Lampung, sebanyak 63,6 persen dari 800 responden yang diwawancarai pada 27 Januari sampai 2 Februari 2022 juga menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Sedangkan sebanyak 21 persen responden atau 168 orang setuju terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 tersebut.

Baca Juga: Demokrat: Big Data Luhut Tak Perlu Diributkan, Penundaan Pemilu adalah Pelanggaran Berat Konstitusi

Kemudian, di Jawa Barat, sebanyak 65,3 persen dari total 1.200 responden yang diwawancarai menolak usulan penundaan Pemilu 2024 dan tidak setuju dengan usulan perpanjangan masa jabatan presiden karena alasan ekonomi.

Sementara sisanya 14 persen responden atau sebanyak 168 orang setuju terhadap dua usulan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tersebut.

Hasil survei Charta Politika Indonesia terkait sikap publik terhadap wacana penundaan Pemilu Serentak 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden itu sejalan dengan temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada 3 Maret 2022.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU