> >

Pesan Jokowi ke APDESI soal Dana Desa Rp468 T: Jangan Pikir Ini Uang Kecil, Hati-hati Mengelola

Berita utama | 29 Maret 2022, 15:32 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato dalam Pembukaan Silaturahmi Nasional APDESI Tahun 2022, Selasa (29/3/2022). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dana desa yang telah disalurkan hingga saat ini mencapai Rp468 Triliun.

Jokowi pun meminta kepada seluruh aparatu desa di Indonesia untuk secara benar mengelola dana desa yang jumlahnya sangat besar itu.

“Jangan dipikir ini uang kecil loh, ini uang gede sekali, besar sekali. Dalam sejarah negara ini berdiri, Desa diberi anggaran sampai Rp468 triliun itu belum pernah,” ucap Presiden Jokowi dalam Pembukaan Silaturahmi Nasional APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Tahun 2022, Selasa (29/3/2022).

“Oleh sebab itu hati-hati dalam mengelola, memanage, duit yang sangat besar sekali ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengaku sebetulnya ingin menambah jumlah anggaran untuk dana desa. Tapi, lanjutnya, tahun 2020 Indonesia dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Respons Jokowi saat Disebut Bapak Pembangunan Desa: Yang Layak itu Bapak Ibu Semua, Bukan Saya

“Kalau tidak ada Covid-19 di 2020, saya sudah berpikir akan menambah, melompatkan anggaran desa lebih gede lagi tapi Tuhan belum mengizinkan,” ucapnya.

“Karena uang yang dipake (untuk menangani) Covid-19 itu sudah Rp690 triliun, gede sekali, 2021 itu Rp742 Triliun, gede sekali, sehingga dana kementerian juga kita potong, kemudian dana desa juga sedikit kita potong, sedikit loh ya, sedikit kita potong, tidak banyak,” tambahnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan akan berupaya untuk mengembalikan dana desa yang dipotong untuk penangan Covid-19.

“Nanti tahun depan, Insha Allah dikembalikan atau dinaikkan lagi, dari Rp648 Triliun tadi, tadi saya bisik-bisik ke Pak Surta, Pak Presiden, mbok ya, di pemerintahan desa ini diberi dana operasional desa,” cerita mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca Juga: Kades di Melawai Kalbar Korupsi Dana Desa hingga 1,5 Miliar, Kini Ditahan di Lapas Sintang

“Sudah saya jawab di depan, tapi saya ulang lagi waktu sambutan, Pak Surta minta, Pak kalau bisa ya 4 persen atau 5 persen dari anggaran, ndak-ndak, untuk yang pertama ya saya berikan 3 persen, nanti tahun berikut bisa ke 4-5 persen, tolong dicatat,” ujar Presiden Jokowi.

Jokowi beralasan memberikan 3 persen dari 4-5 persen yang diminta karena pemerintah desa sudah mendapatkan dana dari pemerintah kabupaten.

“Ya kan? Ini ada khusus untuk dana operasional untuk dana desanya, tapi saya menyadari betul kerja keras Bapak Ibu sekalian karena hasilnya tadi sudah disampaikan oleh Pak Mendagri Pak Tito (Tito Karnavian),” ujarnya.

“Jadi jalan desa berapa, jadi embung berapa, jadi irigasi berapa, jadi jembatan berapa, semuanya jelas konkret, fisik ada ini akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di desa maupun nanti di agregat akan menjadi pertumbuhan ekonomi nasional,” lanjutnya.

Baca Juga: Kejagung: Jaksa Tidak Tahu Kalau Nurhayati Ternyata Pelapor Kasus Korupsi Dana Desa

Lebih lanjut Presiden mengungkapkan, perihal pembangunan desa ada pihak yang tidak percaya jika jalan desa sudah terbangun 227 ribu KM.

“Ada yang tidak percaya, Pak 227 ribu KM itu panjang sekali loh, ya saya jawab ya panjang, tetapi itu masih sedikit, karena kalau dibagi dengan jumlah desa yang ada di negara kita 74.900, artinya baru 3 kilo per desa kira-kira, ya nggak?,” ujar Jokowi.

“Kan biasa dalam satu desa ada tambahan (jalan) 3 kilo, tapi sebuah pekerjaan yang besar ini 3 kilo buat saya, tapi itupun masih ada yang sangsi,” lanjutnya.

Padahal, lanjut Presiden Jokowi, masih banyak jalan-jalan di desa yang perlu dibangun dan diperbaikin.

Utamanya dan utamakan, sambung Jokowi, jalan-jalan produksi yang menuju ke sawah atau kebun, embung, irigasi, pasar desa, dan tambatan perahu, dll.

Baca Juga: LPSK Beber 3 Alasan Nurhayati Tak Bisa Jadi Tersangka Usai Lapor Dugaan Korupsi Dana Desa

“Kemudian yang berkaitan dengan kualitas hidup banyak sekali pembangunan air bersih, posyandu, polindes, drainase, sumur, PAUD, MCK, ini juga dari dana desa dan itu akan memperbaiki kualitas hidup, kualitas sdm dari masyarakat di pedesaan,” ujarnya.

“Jangan ada yang menyangsikan betapa sangat bermanfaatnya dana desa yang telah kita kucurkan ke desa-desa dan itu sekali lagi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di desa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.

Maka itu, Presiden Jokowi pun berpesan agar dalam membangun fisik atau non fisik gunakan bahan-bahan material dari desa itu.

“Paling jauh dari kecamatan, mau beli semen ada di desa, beli di desa, mau beli batu bata ada di desa, beli di desa kita sendiri. Supaya apa uang itu berputar terus di desa kita paling jauh itu ke kecamatan kita, jangan sampai uang itu kembali ke kota apalagi kembali ke Jakarta, hati-hati,” tegasnya.

“Berarti pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus dan berkelanjutan itu akan juga kembalinya ke pusat lagi. Usahakan ini, penting sekali,” tambah Jokowi.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU