> >

Mahfud MD Ingatkan Praja IPDN Tidak Lakukan Korupsi Non-konvensional saat Jadi Pejabat

Berita utama | 30 Maret 2022, 15:19 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Indonesia jadi satu-satunya anggota G20 yang belum bergabung di organisasi anti pencucian uang, Financial Action Task Force (23/2/2022). (Sumber: Kemenko Polhukam )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk tidak melakukan perbuatan korupsi non-konvensional saat menjadi pejabat.

Keterangan itu disampaikan Mahfud MD saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (30/3/2022).

“Jangan melakukan korupsi non-konvensional, seperti ingin mendapatkan pelayanan lebih karena merasa diri pejabat,” ucap Mahfud MD.

Lebih lanjut, Mahfud MD juga mengingatkan kepada praja IPDN untuk tidak melakukan tindakan sewenang-wenang jika dirinya tidak dilayani sesuai dengan keinginan.

Baca Juga: Momen Mahfud MD Beri Selamat ke Ketua MK karena akan Menikahi Adik Presiden Jokowi: Itu Manusiawi

Menurut Mahfud MD, Praja IPDN di Kampus Jatinangor atau pun kampus di berbagai daerah harus menjadi orang yang profesional dengan prinsip memberikan pelayanan publik.

“IPDN memiliki posisi yang strategis, profesional dan melayani,” ujar Mahfud.

Untuk itu, Mahfud MD berharap seluruh praja IPDN dapat melakukan tindakan yang baik. Sebab, baik tindakan baik atau pun jelek yang dilakukan praja IPDN yang terkena dampaknya adalah negara.

“Kalau saudara jelek maka Indonesia akan jelek, kalau saudara baik maka Indonesia akan baik,” katanya.

Sementara itu, Rektor IPDN Hadi Prabowo mengaku IPDN sengaja mengundang Menteri Polhukam RI Mahfud MD untuk memberikan wawasan baru dan luas bagi praja IPDN tentang bangsa dan negara Indonesia.

Baca Juga: Kemenko Polhukam Akan Gelar Rakor Penundaan Pemilu, Ini Penjelasan Mahfud MD

Bagi IPDN, kata Hadi, kehadiran tokoh nasional bergelar profesor tersebut bisa memberikan cara pandang yang lebih baik bagi bangsa dan negara, serta tidak mudah terpengaruh dengan sebaran hoaks saat ini.

“Akan ditambah wawasannya, kapasitasnya, melihat kondisi yang aktual dan faktual, tentunya mulai berpikir secara analisis dan sistematis, tidak berpengaruh dengan hoaks,” katanya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU