> >

Pemerintah Akan Lakukan Random Cek EHAC PeduliLindungi Bagi Pemudik Pakai Kendaraan Pribadi

Peristiwa | 17 April 2022, 11:24 WIB
Ilustrasi. Pemerintah akan melakukan random check atau cek acak kepatuhan masyarakat terkait pengisian Electronic Health Alert Card (EHAC) di dalam aplikasi PeduliLindungi saat mudik lebaran.(Sumber: Kompas TV/Prahayuda Febrianto)

JAKARTA, KOMPAS.TV — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan pemerintah akan melakukan random check atau cek acak kepatuhan masyarakat terkait pengisian Electronic Health Alert Card (EHAC) di dalam aplikasi PeduliLindungi saat mudik lebaran.

Menurut Kabid Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 Hery Trianto, random check akan dilakukan terutama kepada pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

"Kendaraan pribadi secara risiko lebih rendah karena umumnya adalah orang yg sudah saling mengenal. Meski begitu tetap diimbau untuk mengisi aplikasi PeduliLindungi karena pemerintah akan melakukan random check kepada masyarakat soal kepatuhan dalam mengisi aplikasi tersebut," kata Hery dalam program dialog Sapa Indonesia Akhir Pekan KOMPAS TV, Minggu (17/4/2022).

Sebelumnya, pengisian EHAC hanya diberlakukan pada moda transportasi udara, namun tahun ini menjadi syarat melakukan perjalanan mudik Lebaran di seluruh moda transportasi, baik udara, darat, dan laut.

Baca Juga: Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Ini Cara Mengisi EHAC di Aplikasi Pedulilindungi

Meski begitu, pemerintah memastikan pihaknya tidak akan melakukan penyekatan dan memutarbalikkan kendaraan.

Adapun pengecekan dilakukan, kata Hery, guna memastikan masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk melakukan mitigasi terhadap penularan COVID-19.

"Sejak awal diputuskan untuk tidak ada penyekatan dan lain lain. Jadi masyarakat dituntut untuk memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan mitigasi risikonya terhadap penularan (COVID-19)," jelasnya.

Selain itu, Hery juga menyebut pengisian EHAC juga penting dilakukan sebagai bagian mekanisme kontrol cepat kelayakan masyarakat untuk melakukan mudik.

Terlebih menurutnya EHAC ialah aplikasi yang ditujukan untuk melakukan screnning penelusuran kontak erat terkait dengan penularan COVID-19.

Tak hanya EHAC, Satgas COVID-19 juga mengimbau seluruh pemudik telah melakukan vaksinasi jauh hari sebelum melakukan perjalanan.

Meski begitu, pihaknya pun akan menyediakan posko vaksinasi yang bisa dimanfaatkan pemudik untuk melakukan vaksin booster ataupun melengkapi vaksin primer.

"Pemerintah akan melakukan (vaksinasi COVID-19) di tempat peristirahatan, keberangkatan, dan pos pengecekan. Tidak hanya vaksin booster tapi juga bisa untuk vaksin primer," ujar Hery.

Ia bahkan mengimbau, posko vaksinasi tersebut tidak hanya disediakan di sepanjang perjalanan mudik. Melainkan juga perlu adanya tindakan proaktif dari pemerintah tempat kedatangan pemudik.

"Ada dua pihak yang harus proaktif melakukan vaksinasi mulai dari tempat yang didatangi dan mendatangi," lanjutnya.

Bahkan, pemudik juga perlu memastikan orang-orang yang akan dikunjungi saat mudik sudah menerima vaksin. Terlebih, mayoritas yang dikunjungi pemudik ialah keluarga yang masuk dalam kelompok rentan.

Di kedatangannya adalah memastikan org org tercinta udah terlindungi dg vaksin karena yang didatangi merupakan kelompok rentan.

Ia mengimbau persoalan mudik aman dan sehat bisa menjadi tanggung jawab bersama. Apalagi, COVID-19 masih harus tetap diwaspadai karena masih ada.

"Jadi tanggung jawab kita semua mudik aman dan sehat. Apa yang harus dilakukan masyarakat sudah tahu, regulasinya sudah ada, pembelajarannya sudah cukup tinggi juga. Kita semua harus tetap waspada karena COVID-19 masih ada," pungkasnya.

Baca Juga: Soal Syarat Mudik, Jokowi: Jumlah Pemudik 79 Juta, Jangan Bandingkan dengan MotoGP yang 60.000

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU