> >

Perayaan Idulfitri Dimungkinkan Bersamaan dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Agama | 22 April 2022, 07:25 WIB
Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan sidang isbat penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah/Idulfitri 2022 akan digelar Minggu (1/5/2022). (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV — Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprediksi 1 Syawal 1443 Hijiriah atau hari raya Idulfitri 2022 besar kemungkinan akan dilaksanakan bersamaan dengan Muhammadiyah.

Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1443 Hijiriah jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Ia menyebut kemungkinan itu sesuai dengan kajian ilmiah bahwa posisi bulan pada 1 Mei berada pada batas kriteria baru Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Kriteria tersebut, yakni mengharuskan hilal awal memiliki ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

“Secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat,” ujar Thomas seperti dilaporkan Jurnalis Kompas TV Jonah Hamonangan dan Chandra Kurnia, Kamis (21/4/2022).

Meski begitu, ia menyebut, penetapan satu syawal atau Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah secara resmi akan disampaikan dalam sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Mei 2022.

Baca Juga: Jokowi Umumkan Cuti Bersama Idulfitri 1443 Hijriah Mulai 29 April - 6 Mei 2022

Potensi Perbedaan

Walaupun ada peluang digelar bersamaan, Thomas mengatakan tetap ada potensi perbedaan perayaan Idulfitri 2022.

Pasalnya, Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat yang secara astronomi, hilal diperkirakan sangat sulit diamati.

“Apalagi pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat. Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat,” kata dia.

Jika hal tersebut terjadi, di sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 1 Mei 2022 petang, kemungkinan pengamat hilal akan mengusulkan untuk melakukan istikmal, yakni menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari.

Jika sidang isbat menerimanya, imbuh Thomas, maka Idulfitri akan jatuh pada Selasa, 3 Mei 2022. Kendati demikian, pihaknya berharap Idulfitri dapat diseragamkan demi kemaslahatan umat.

“Dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat, kita berharap Idulfitri 1443 ditetapkan seragam pada pada 2 Mei 2022,” harap Thomas

Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 H atau hari raya Idulfitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.

Dalam penetapannya, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Dilansir dari laman Muhammadiyah, posisi Bulan yang sudah berada di atas ufuk pada saat terbenam Matahari di seluruh Indonesia, berapa pun tingginya meski hanya 0,1 derajat, esok tetap merupakan hari pertama Bulan baru.

Mengacu hal tersebut, maklumat menuliskan bahwa tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta sudah berwujud.

Adapun di seluruh wilayah Indonesia, saat Matahari terbenam, Bulan sudah berada di atas ufuk.

“Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M,” kata maklumat itu.

Baca Juga: Kapan Idulfitri 1443 H? Peneliti BRIN: Berpotensi Jatuh pada 2 Mei 2022

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU