> >

Kepala BNPB: Indonesia Bisa Dikatakan sebagai Supermarket Bencana

Sosial | 25 April 2022, 12:33 WIB
Kepala Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyebut Indonesia sebagai supermarket bencana, karena berbagai jenis bencana sering terjadi. (Sumber: Tangkapan layar YouTube)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan berbagai jenis bencana yang banyak terjadi di Indonesia membuat negara ini layak disebut sebagai supermarket bencana.

“Kita ketahui bersama bahwa Indonesia ini sangat banyak untuk bencananya, bahkan Indonesia bisa dikatakan sebagai supermarket bencana," kata Suharyanto dalam konferensi pers menuju puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2022 dengan tema Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana, Senin (25/4/2022). "Segala jenis bencana ada di tempat kita.”

Suharyanto juga menjelaskan mengenai fasilitas penanggulangan bencana di kawasan Gunung Merapi. Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2022 dilaksanakan di kawasan itu karena masyarakat sekitar Gunung Merapi sudah memahami 'langkah dan konsep yang harus dilakukan' jika terjadi bencana.

Baca Juga: Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2022, Kepala BNPB Imbau Warga Bunyikan Kentongan Serentak

“Dengan pengalaman bertahun-tahun mereka hidup di kaki Gunung Merapi, ternyata terbentuk kesadaran dan kearifan lokal (mengenai) langkah yang harus dilakukan apabila Merapi sedang erupsi.”

Ia melanjutkan, di kawasan kaki Gunung Merapi ada kelompok yang namanya Pasak Merapi.

Saat terjadi erupsi, mereka menyiapkan kendaraan yang sudah terpetakan siapa saja yang harus naik.

“Mulai dari dalam kendaraan itu siapa yang naik, dari keluarga mana, sudah dipetakan.”

“Ada tanda-tanda bahaya peringatan dini, baik yang bersifat modern maupun yang diaadakan oleh masyarakat sendiri,” tuturnya.

Bahkan, lanjut Suharyanto, yang menarik adalah adanya teknik pengungsian hewan ternak.

Di lokasi itu, masyarakat masih enggan mengungsi jika harta benda, khususnya hewan ternak mereka belum diungsikan.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU