Pertanyakan Pembentukan Partai Mahasiswa, Pengamat : Gerakan Mahasiswa Bukan untuk Jadi Penguasa
Politik | 25 April 2022, 14:44 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV : Koordinator Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menyatakan, pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia bukanlah langkah maju dalam gerakan mahasiswa di tanah air.
Dia menyatakan basis gerakan mahasiswa adalah keinginan untuk mengoreksi atau memperbaiki kekuasaan dan bukan untuk berkuasa.
“Kita tidak bisa menyebut ini (pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia) sebagai langkah maju dari gerakan mahasiswa,” ujar Ray Rangkuti, ketika dihubungi, Senin (25/4/2022).
Baca Juga: Tanggapi Pembentukan Partai Mahasiswa, GMKI: Mahasiswa Harus Independen
Dia menyebut setiap orang atau kelompok tentu mempunyai hak mendirikan partai politik sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Karena itu, mahasiswa pun berhak mendirikan partai dengan mengatasnamakan mahasiswa.
Namun persoalannya, kata Ray, bukan sekadar boleh atau tidak boleh mendirikan partai politik, melainkan masalah kepantasan.
“Ukurannya bukanlah boleh atau tidak boleh, tetapi sesuai atau tidak. Pantas atau tidak,” sebutnya.
Dalam hal kepantasan, menurutnya, perjuangan gerakan mahasiswa bukanlah untuk menjadi penguasa, melainkan untuk mengoreksi dan memperbaiki kekuasaan.
“Mahasiswa adalah ikon gerakan moral, bukan untuk berkuasa tetapi memperbaiki kekuasaan,” tukas Ray.
Baca Juga: Soal Partai Mahasiswa Indonesia, Demokrat: Dari Mana Sumber Dananya?
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV