> >

Pemudik Gunakan Mobil Pribadi karena Ingin Jalan-jalan di Kampung Halaman

Update | 28 April 2022, 03:15 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berbicara dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu malam (27/4/2022).  Ia menyebut warga yang mudik saat lebaran, khususnya ke Jawa Tengah berniat jalan-jalan atau berwisata menggunakan kendaraan pribadi di kampung halamannya. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Warga yang mudik saat lebaran, khususnya ke Jawa Tengah berniat jalan-jalan atau berwisata menggunakan kendaraan pribadi di kampung halamannya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi karya Sumadi mengatakan, keinginan berwisata atau jalan-jalan tersebut yang menyebabkan banyak pemudik menggunakan kendaraan pribadi.

“Fenomenanya adalah pemilik mobil pribadi ingin menggunakan mobilnya di tempat tujuan. Sehingga, itu yang mendorong mereka menggunakan kendaraan pribadi,” kata Budi dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (27/4/2022) malam.

Ia menegaskan, niat tersebut diketahui berdasarkan riset yang dilakukan oleh pihak Kementerian Perhubungan.

“Dari riset kita mengatakan bahwa pemudik ini ingin jalan-jalan, terutama mereka yang ke Jawa Tengah. Ke Jawa Tengah itu rata-rata mereka menggunakan kendaraan pribadi.”

Baca Juga: Soal Mudik Lebih Awal, Menhub: Anjuran Bapak Presiden Didengar

Budi Karya menambahkan, berdasarkan survei, dari 85 juta pemudik, 23 persen di antaranya berniat menggunakan mobil pribadi.

“Mobil pribadi 23 persen, angkutan udara 10 persen, bus sekitar 15 persen. Kapal laut relatif kecil, totalnya hanya sekitar 1,4 juta. Kereta api kita-kira 8,4 juta.”

Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Korps Lalulintas (Kabag Ops Korlantas) Polri Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan, untuk kelancaran arus mudik dan arus balik, pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya.

“Kami bersama stake holder lain bersinergi dan berkolaborasi.”

Baca Juga: Pemudik Keluhkan Harga Tiket ke Banyuwangi yang Melonjak hingga 2 Kali Lipat

“Kita juga melakukan diskresi kepolisian dengan rekayasa lalulintas, ada pengalihan arus, ada buka tutup, kanalisasi, one way, contraflow, dan ganjil genap,” urainya.

Polisi juga menyiapkan personel, kendaraan seperti ambulans, mobil derek, serta armada damkar, dan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.

“Kita dirikan pos pelayanan, pos pengamanan dan pos terpadu di jalur arteri maupun pantura.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU