> >

Moeldoko Berharap HKTI di Usia ke-49 Bantu Pemerintah, Tapi Kritis Bila Rugikan Petani

Peristiwa | 28 April 2022, 06:40 WIB
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar perayaan Hari Ulang Tahun ke-49 tahun di Kantor Sekretariat HKTI di kawasan Taman Lawang Jakarta Pusat, Rabu (27/04/2022). (Sumber: istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko berharap HKTI pada usia ke-49 tahun dapat membawa perubahan sektor pertanian ke arah yang lebih baik, termasuk perubahan terhadap lingkungan.

Mengingat, lingkungan memberi dampak yang sangat signifikan terhadap produksi pertanian

“Ini pertanian kita kalau tidak kita perhatikan dengan sungguh-sungguh maka ada kecenderungan terhadap kerusakan tanah, karena penggunaan pestisida, penggunaan pupuk yang berlebihan itu membuat tanah menjadi keras,” kata Moeldoko.

“Maka pendekatan-pendekatan organik juga diperlukan dan ini masyarakat juga sudah mulai menggeliat ke arah sana. HKTI harus kawal dengan baik,” tambahnya.

Baca Juga: Pose Bareng Tersangka Korupsi Ekspor Minyak Goreng Beredar, Moeldoko: Siapa Pun Bisa Foto Berdekatan

Moeldoko lebih lanjut juga mendorong HKTI untuk membantu Pemerintah mengatasi persoalan-persoalan yang tengah dihadapi petani, satu di antaranya adalah persoalan pupuk.

“Berikutnya persoalan kapital. Pemerintah memberikan dukungan penuh untuk KUR, tapi justru para petani belum bisa memanfaatkan itu dengan baik karena memang keterbatasan. Ini akan disosialisasikan secara terus menerus,” ujar Moeldoko.

“Persoalan selanjutnya, digitalisasi adalah persoalan yang tidak dapat ditinggalkan untuk pertanian ke depan. Ini persoalan yang selalu HKTI update,” tambahnya.

Sementara itu, Sekjen HKTI Mayjen TNI (Purn) Bambang Budi Waluyo menambahkan HKTI harus dapat mempercepat konsolidasi baik ditingkat pusat maupun daerah.

Selain itu, sambung Bambang, HKTI juga harus dapat mencetak lebih banyak lagi petani-petani milenial. Sejauh ini, petani masih didominasi usia 50 sampai 60 tahun keatas.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU