> >

Ini Alasan Andika Perkasa Masuk Radar Nasdem sebagai Capres yang Disodorkan ke Surya Paloh

Politik | 6 Mei 2022, 19:12 WIB
Tangkapan layar video saat Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberi arahan kepada jajarannya saat membahas rekrutmen perwira karier TNI 2022 di Markas Besar TNI, Jakarta, sebagaimana disiarkan kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Rabu, 9 Maret 2022. (Sumber: ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

JAKARTA, KOMPAS TV - Nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa secara mengejutkan masuk ke dalam radar Partai Nasdem sebagai salah satu calon presiden (capres) yang akan diusulkan kepada Ketua Umum Surya Paloh.

Lantas, apa alasan Partai Nasdem melirik menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu untuk diusung menjadi capres di Pilpres 2024?

Baca Juga: Anies dan Andika Perkasa Masuk Radar Nasdem sebagai Nama Capres yang akan Diberikan ke Surya Paloh

Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno, Andika Perkasa merupakan salah satu tokoh yang berpotensi untuk menang dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Andika belakangan mulai muncul di radar survei yang dinilai potensial maju Pilpres. Muda, fresh, dan punya latar belakang pendidikan militer yang mentereng. Itu artinya, ke depan elektabilitas Andika sangat mungkin naik," kata Adi kepada Kompas TV, Jumat (6/5/2022). 

Padahal, kata dia, Andika tak pernah kelihatan melakukan kampanye politik seperti membuat baliho, spanduk, deklarasi relawan, dan lainnya.

"Andika juga relatif diterima semua kalangan dan sejauh ini belum ada resistensi dari pihak manapun," ujarnya.

Ia menilai, posisinya sebagai panglima TNI memang sangat seksi dan jadi magnet politik elektoral.

Baca Juga: Muncul Spanduk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Berkaus Palu Arit, Anggota DPR: Harus Diusut! 

"Dalam berbagai survei yang dilakukan Parameter Politik, capres dengan latar belakang militer masih diminati publik, salah satunya Andika Perkasa, di luar nama Prabowo dan AHY. Andika 'barang bagus' untuk komoditas Pilpres. Portofolio politiknya masih sangat mungkin bisa 'diolah," ujar Adi.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU