Jokowi Berharap KTT ASEAN-AS Berkontribusi Bagi Perdamaian hingga Kemakmuran Kawasan
Berita utama | 10 Mei 2022, 08:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia sebagai pemegang koordinator kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024 berharap KTT Khusus yang diselenggarakan di Washington DC memberi berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi sebelum berangkat ke Amerika Serikat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (10/5/2022).
“Indonesia saat ini memegang koordinator kemitraan Asian Amerika Serikat berada 2021-2024, Indonesia berharap KTT khusus ini akan menghasilkan kerjasama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, bagi stabilitas dan bagi kemakmuran di kawasan,” ucap Presiden Jokowi.
Selain itu Presiden Jokowi juga menuturkan dengan Asian Outlook on the Indo Pasifik, ASEAN siap bersinergi dengan seluruh negara anggota ASEAN termasuk Amerika Serikat.
“Dalam mengembangkan kerjasama yang konkrit, yang inklusif, dan saling menguntungkan,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi ke AS, Hadiri KTT Khusus Asean-AS hingga Bertemu Joe Biden dan Para-CEO Besar Amerika
“Kita memiliki tanggung jawab menjadi indo-pasifik sebagai kawasan yang damai yang stabil dan sejahtera,” tambahnya.
Di samping menghadiri KTT Khusus ASEAN-AS, Presiden Jokowi mengungkapkan juga akan menggelar sejumlah pertemuan di Amerika Serikat.
“Adapun rangkaian pertemuan yang dihadiri antara lain pertemuan dengan anggota kongres pertemuan dengan para-CEO besar dari Amerika, dan juga pertemuan dengan wapres Haris dan tim perubahan iklim Amerika, serta pertemuan tingkat tinggi pemimpin Asean dan Presiden Biden,” kata Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo dalam penerbangan menuju Washington DC antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV