> >

Pemerintah Didesak untuk Mandiri di Bidang Vaksin, Ini Kendala Produksi Vaksin di Indonesia

Kesehatan | 17 Mei 2022, 10:49 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Sumber: Kompastv/Ant)

Ia menambahkan, selain pengalaman, Indonesia belum memiliki fasilitas uji berstandar Good Manufacturing Practices (GMP) yang berguna untuk menjamin kualitas dan keamanan dari produk yang dihasilkan.

Minimnya fasilitas Biosafety Laboratorium Level 3 (BSL-3) di Indonesia juga jadi kendala. Fasilitas tersebut bermanfaat untuk uji pra klinis.

"BRIN sedang berupaya untuk membangun fasilitas GMP untuk produksi terbatas, termasuk animal BSL-3 Macaca. Kami berharap dengan adanya dua fasilitas ini kita bisa mendorong percepatan vaksin Merah Putih dan vaksin lainnya," kata Laksana.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Hepatitis Akut Dapat Menyebar Lewat Udara

Sementara itu, terkait penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Ni Luh P Indi Dharmayanti, mengatakan bahwa BRIN akan melakukan sejumlah kegiatan riset, yakni analisis molekuler dan diversitas genetik penyebab penyakit tersebut.

"BRIN siap membantu, mendukung, berkolaborasi serta bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dan institusi terkait seperti perguruan tinggi dan lembaga riset lainnya," kata Indi dalam Sapa Media BRIN secara virtual di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Kementerian Kesehatan diharapkan dapat memberikan akses kepada BRIN untuk dapat mengakses sampel-sampel dari kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia, sehingga riset yang dibutuhkan dapat segera dilakukan.

"Kami dari Kelompok Riset Hepatitis mengusulkan dan sudah mulai mencicil melakukan beberapa kegiatan penelitian sebagai berikut, melakukan deteksi serologi dan molekuler untuk identifikasi etiologi kasus hepatitis akut," kata peneliti Kelompok Riset Hepatitis Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN, Korri El Khobar.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU