Banyak Penolakan, Acara Dinner Bareng Miyabi di Jakarta Akhirnya Dibatalkan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Acara makan malam atau gala dinner bersama mantan bintang film porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi, di Jakarta pada 5 Juni mendatang batal digelar. 

"Batal ya," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Iffan saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2022).

Iffan mengatakan sejauh ini, pihaknya belum pernah menerima permohonan izin terkait dengan acara tersebut. 

"Sampai sekarang kami belum pernah terima permohonan apapun yang terkait acara tersebut," kata Iffan. 

Baca Juga: Miyabi Bakal Gelar Gala Dinner, Polda Metro Sebut Tak Perlu Izin Keramaian, Ini Alasannya

Sementara itu, pihak promotor mengaku membatalkan acara tersebut karena banyaknya penolakan dari masyarakat termasuk di Jakarta.
 
Manager Executive Repezen Nada Entertainment Michael Prawira mengatakan akibat banyaknya penolakan dan respon kurang baik terhadap kehadiran bintang film dewasa asal Jepang tersebut, pihak hotel menyatakan tidak sanggup.
 
"Setelah kami pertimbangkan, memang kurang baik untuk saat ini. Jadi, kami cancel saja acara itu," kata Michael dikutip dari Antara. 
 
Menurut Michael, sejauh ini pihaknya belum memutuskan artis alternatif untuk menggantikan Miyabi karena kontrak kerja dengan Miyabi yang bersifat eksklusif.
 
"Setelah kami pelajari lagi, karena kami juga belum siap untuk di Indonesia responnya. Jadi, akhirnya kami masih pertimbangkan dan belum kami jadwal ulang lagi," ujar Michael.

Bagi para peserta yang telah membayar sebagian atau penuh untuk mengikuti acara yang berbiaya Rp15 juta tersebut, Michael mengaku pihaknya telah melakukan pengembalian dan sudah hampir selesai prosesnya.
 
"Kami kembalikan, sudah hampir semua selesai," ucapnya.

Baca Juga: Maria Ozawa alias Miyabi Pernah Diusir Sang Ibu karena Main Film Porno: Pergilah ke Neraka!

Penolakan acara tersebut datang dari berbagai pihak. Terakhir, anggota DPRD DKI Syarif yang meminta Pemprov DKI mengkaji acara tersebut karena menimbulkan kontroversi.

"Saya meminta pemerintah provinsi untuk melakukan pengkajian yang lebih dalam. Kalau mengundang kontroversi untuk apa, meski tujuannya baik," kata Syarif di Jakarta, Kamis (19/5).

Penulis : Hasya Nindita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV