> >

PGI Usul Buya Syafii Maarif Dijadikan Pahlawan Nasional dan Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Peristiwa | 27 Mei 2022, 16:41 WIB
Buya Syafii Maarif sang Guru Bangsa yang meninggal hari ini, Jumat (27/5/2022). PGI usul Buya Syafii di(Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengusulkan mendiang mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif sebagai pahlawan nasional.

PGI juga mengusulkan agar Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang guna mengenang sosok Buya Syafii Maarif yang meninggal dunia pagi tadi, Jumat (27/5/2022) karena henti jantung setelah dirawat di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, DIY.

"Saya memohon Presiden untuk mengajak seluruh masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan kepada beliau dan kiranya tak berlebihan bila saya juga mengusulkan agar kepada beliau, pada waktunya kelak, dianugerahi pahlawan nasional," kata Gomar Gultom di Yogyakarta, Jumat (27/5), dikutip dari Antara

Gomar Gultom pun cerita, ia ikut melayat jenazah Buya Syafii ke Masjid Gede Kauman Yogyakarta. 

"Saya melayat untuk memberikan penghormatan terakhir sebagai wujud kebersamaan sekaligus menyatakan turut sepenanggungan dengan keluarga Buya Maarif dan umat Islam yang cinta damai," kata Gomar.

Menurut Gomar, ketokohan, pemikiran, dan perjuangan Buya Syafii segaris dengan perjuangan gereja-gereja di Indonesia untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini.

"Kita semua kehilangan Syafii Maarif, panggilan akrab 'Buya Syafii', yang bukan hanya seorang tokoh pluralis dan nasionalis, melainkan lebih merupakan guru dan bapak bangsa, yang banyak menyumbang gagasan untuk mencerdaskan bangsa," ungkap Gomar.

Baca Juga: Duka PBNU atas Wafatnya Syafii Maarif, Gus Yahya: Tanggung Jawab Kita Lanjutkan Idealisme Beliau

Buya Syaafi Dekat dengan Semua Golongan

Gomar menyebut Buya Syafii sangat dekat dengan semua kalangan dan menjadi teladan bagi pemimpin agama di Indonesia sebagai bangsa yang besar dan menghargai kemajukan.

Apalagi, kata Gomar, kesederhanaan Buya Syafii tampak karena menolak berbagai bentuk fasilitas.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU