Lepas Mahkota Puteri Indonesia Terlama, Intip Rencana Ayu Maulida usai Turun Tahta
Peristiwa | 28 Mei 2022, 23:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Akhirnya Ayu Maulida Putri melepas mahkota Puteri Indonesia 2020 yang dikenakannya selama 2 tahun tiga bulan. Ia menyerahkan mahkota itu kepada Puteri Indonesia 2022 Laksmi Shari De Neefe Sudarna yang merupakan finalis dari Bali dalam malam puncak Puteri Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (27/5/2022).
Ternyata Ayu Maulida Putri sudah menyiapkan hatinya untuk peristiwa bersejarah malam itu. Dalam Live Streaming Exclusive di GoPlay beberapa waktu lalu, Ayu menceritakan persiapan dirinya menghadapi momen semalam.
“Pasti sedih, mungkin akan nangis di belakang panggung, dua tahun lebih bertugas,” ujarnya.
Ayu Maulida Putri adalah Puteri Indonesia terlama sejak ajang ini ada pada 1992. Puteri Indonesia Maria Selena pernah menyandang gelar ini selama dua tahun, namun Ayu Maulida Putri lebih lama lagi, yakni dua tahun tiga bulan.
Baca Juga: Finalis Puteri Indonesia Ramai-ramai Datangi KPK, Siap Bantu Pemerintah Cegah Korupsi
“Kalau kak Alya Rohali kan satu tahun menjabat tetapi tiga tahunnya tidak ada pemilihan. Sementara saya tugasnya satu tahun, tetapi tugasnya penuh dua tahun tiga bulan,” ucapnya.
Selama menjadi Puteri Indonesia, Ayu Maulida Putri mendapat kesempatan berharga dalam hidupnya karena mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe 2020.
Saat tampil dalam kontes di Hollywood Florida Amerika Serikat pada 16 Mei 2021, ia berhasil menarik perhatian karena kostum yang dikenakannya.
Kostum komodo yang dikenakan Ayu mendapat banyak pujian sekaligus kritikan. Belum lagi banyak yang bilang kalau kostum itu disabotase karena sekilas, terlihat ada sobekan di bagian salah satu lengan baju.
Kendati langkah Ayu terhenti di jajaran 21 besar, akan tetapi ini menjadi sebuah pencapaian tertinggi Puteri Indonesia selama ini. Ayu Maulida semakin bangga karena ia dapat mengenalkan hewan komodo kepada dunia. Momentum itu juga yang membuatnya mendapat julukan Ratu Komodo.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV