> >

Partai Gelora Dianggap Bikin Ketar-ketir PKS dan Partai Islam Lain, Ini Sebabnya

Rumah pemilu | 29 Mei 2022, 04:05 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengambil swafoto saat Partai Gelora bertemu Presiden Joko Widodo pada Senin (20/7/2020). Terlihat juga Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dan Sekjen Mahfudz Siddiq. (Sumber: Twitter/@Fahrihamzah)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) yang didirikan oleh sejumlah eks elite PKS seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah dinilai akan berbicara banyak di Pemilu 2024 mendatang.

Potensi itu diungkap oleh peneliti PARA Syindicate, Virdika Rizky Utama, yang menyebut partai-partai Islam lain bisa jadi ketar-ketir melihat pergerakan Partai Gelora, khususnya PKS.

Apalagi, kata Virdika, ketokohan para pendirinya disebut sangat kuat untuk mendulang suara.

“Partai Gelora peluangnya cukup besar untuk bisa lolos parliamentary threshold. Sebab, ketokohan Partai Gelora ini sangat berpengaruh dan menentukan,” paparnya kepada KOMPAS TV pada Sabtu (28/9/2022).

Virdika juga menyebut, salah satu ketokohan itu yang terlihat adalah bagaimana Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai sekaligus pendiri yang merupakan mantan elite partai PKS dengan jejaring kader yang banyak di akar rumput.  

Ia juga malang melintang sebagai politisi di PKS dan bisa berbuat banyak ke depannya, digabungkan dengan ketokohan seperti Anis Matta sebagai Ketua Umum.

“Fahri Hamzah contohnya, ia pernah dipecat PKS. Tapi ia memenangkan gugatan terhadap PKS dan tetap menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI atas nama PKS,” tandasnya.

“Padahal, sebagaimana kita tahu bahwa PKS itu merupakan partai dengan disiplin yang sangat ketat, tapi 'kalah' oleh seorang Fahri Hamzah,” imbuhnya.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Partai Gelora Rebut Hati Masyarakat, PKS Galau Hadapi Masa Depan

Membelah Suara Partai PKS dan Potensi Merebut Suara Partai Islam

Virdika lantas menyebut, ketokohan Fahri Hamzah ini misalnya, bisa jadi konsolidator untuk pemilih dari partai-partai Islam.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU