> >

Mengenal Khilafatul Muslimin, BNPT: Kelompok dengan Visi dan Ideologi Mirip HTI

Berita utama | 31 Mei 2022, 20:42 WIB
Tangkapan layar sebuah unggahan di media sosial yang menunjukan, konvoi sepeda motor dengan atribut kelompok Khilafatul Muslimin di Cawang, Jakarta, Minggu (29/5/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Twitter/@miduk17/Yogi Rachman)

Abdul Qadir Hasan Baraja juga diketahui, pernah hadir dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pada 2000 silam.

Baca Juga: Tak Hanya di Jakarta, Konvoi Khilafatul Muslimin Juga Muncul di Brebes, Jawa Tengah

Maksud kampanye Khilafatul Muslimin

Dengan demikian, Nurwakhid dapat menyimpulkan bahwa kampanye yang dilakukan oleh Khilafatul Muslimin belakangan ini, mesti dilihat dari tiga aspek yakni sejarah, ideologi, dan dampaknya.

"Sangat berbahaya, (suatu kelompok) memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia, sebagaimana HTI, JI (Jamaah Islamiyah), JAD (Jamaah Ansharut Daulah), maupun jaringan terorisme lainnya," ujar Nurwakhid.

"Walaupun dalam pengakuan mereka, (ideologinya) tidak bertentangan dengan Pancasila. Padahal ideologi mereka kerap mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya," tegasnya.

Kedua, secara historis, pendiri Khilafatul Muslimin itu memang memiliki kedekatan dengan kelompok radikal seperti NII dan MMI yang punya rekam jejak kasus terorisme.

"Baraja sendiri pun telah dua kali mengalami penahanan. Pertama, pada Januari 1979, karena berhubungan dengan Teror Warman sehingga ditahan selama tiga tahun," ungkap Nurwakhid.

"Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, sebab berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal 1985," tambahnya.

Baca Juga: Viral, Konvoi Sepeda Motor Beratribut "Khilafatul Muslimin"

Terakhir, dalam kampanye Khilafatul Muslimin, pastinya ada pula dampak ideologis yang sangat rentan berubah menjadi gerakan teror.

"Lihatlah kasus penangkapan NAS, tersangka teroris di Bekasi. Di kontrakannya, ditemukan kardus berisi barang yang berhubungan dengan kelompok Khilafatul Muslimin," ucap Nurwakhid.

Jadi, dengan semua penjabaran di atas, Nurwakhid pun yakin bahwa Khilafatul Muslimin itu sangat mungkin berafiliasi dengan jaringan terorisme.

Prediksi tersebut, bahkan sudah pernah disampaikan oleh peneliti terorisme dari Singapura, Rohan Gunaratna.

"Pada 2015 lalu, Rohan Gunaratna sempat menggolongkan Khilafatul Muslimin yang telah berbaiat kepada ISIS," tandas Nurwakhid.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU