> >

Usung Teknologi 4.0, BIN Resmikan Medical Intelligence dan Smart Campus STIN

Peristiwa | 31 Mei 2022, 21:27 WIB
Peresmian dua fasilitas STIN dan pelantikan taruna mula dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (tengah) selaku inspektur upacara (30/5/2022). (Sumber: Dok. BIN)

Setidaknya delapan laboratorium berteknologi terdepan, di antaranya laboratorium nuklir, bio molekuler, virtual chemical, siber, IT and economic intelligence, hingga laboratorium bahasa dan simulator berbagai perangkat, termasuk intelligence drone.

Teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) diterapkan untuk efektivitas operasional maupun keamanan, antara lain voice recognition dan face recognition yang memungkinkan pengoperasian berbagai perangkat, termasuk lift, serta pendeteksian pergerakan di lingkungan kampus. 

Gedung medical intelligence Wangsa Avatara yang berada di kantor BIN Pejaten menandakan BIN berperan besar pada upaya pemerintah memajukan aspek kesehatan.

Fasilitas medical intelligence tersebut diyakini dapat mencegah adanya kasus-kasus kesehatan di masa mendatang.

Gedung medical intelligence Wangsa Avatara akan diisi tenaga profesional bereputasi internasional, serta peralatan, teknologi, dan sarana prasarana canggih.

Satu-satunya alat Next-generation sequencing di Indonesia akan disiapkan di Wangsa Avatara untuk preparasi otomatis.

“Setelah dua tahun kita menghadapi krisis pandemi Covid-19 kita dipaksa beradaptasi dengan kehidupan. Maka BIN menginisiasi terbentuknya medical intelligence Wangsa Avatara yang diawasi oleh SDM mumpuni dan peralatan yang canggih,” ujar Budi Gunawan.

Fasilitas lain milik Wangsa Avatara yakni Bio Safety Level 3 (BSL 3). Di sini, para peneliti mampu melakukan kultur penyakit berbahaya seperti virus lassa fever, MERS, nipah, rift valley fever, serta demam berdarah.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, dan Megawati Soekarnoputri saat peresmian dua fasilitas baru dan pelantikan taruna STIN (30/05/2022) (Sumber: Dok. BIN)

Kategori BSL 3 memungkinkan para peneliti menyimpan kultur sel, virus, serta materi genetik penyakit infeksius dengan aman. 

Sementara di BSL 2, para peneliti dapat mengisolasi dan mengidentifikasi patogen penyebab penyakit, baik itu bakteri, virus, atau jamur, sekaligus meneliti senyawa serta obat untuk mengobati penyakit tersebut.

Fasilitas BSL 3 dan BSL 2 sudah bersertifikat World Biohaztec sehingga memenuhi standar bio-safety dan bio-security level dunia.

Di tempat yang sama, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan, ilmu harus bisa terus dialirkan kepada para putra-putri bangsa.

Megawati Soekarnoputri juga berpesan agar para taruna-taruni yang telah diterima BIN untuk terus mengasah kemampuan.

“Seperti Bung Karno, selalu mengajarkan kepada semua putra-putrinya betapa penting pendidikan. Kemudian juga perlu diasah, agar manusia menjadi mumpuni dan selaras,” kata Megawati Soekarnoputri.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU