> >

Polisi Tangkap Pembuang Bayi Perempuan di Aliran Kali Ciliwung, Ternyata Seorang Mahasiswa

Hukum | 2 Juni 2022, 19:26 WIB
Ilustrasi bayi (Sumber: Shutterstock.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polres Metro Jakarta Timur berhasil menangkap pelaku pembuangan bayi baru lahir di tepi Kali Ciliwung wilayah Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan pelaku pembuangan bayi itu diketahui berinisial MS. Dia merupakan seorang mahasiswa.

Baca Juga: Bayi Dalam Kardus Ditemukan di Jalan Raya Demak - Jepara

"(Pelaku) sudah diamankan, statusnya mahasiswa," kata Muqaffi kepada wartawan di Jakarta pada Kamis (2/6/2022).

Usai menangkap pelaku, petugas Reskrim Polres Jakarta Timur memeriksa yang bersangkutan untuk mendalami motif pelaku membuang bayi tersebut.

"Lagi didalami alasannya," tutur Muqaffi.

Diketahui, warga menemukan bayi baru lahir di pinggir Kali Ciliwung wilayah Kebon Pala pada Rabu (1/6/2022) sekitar pukul 02.00 WIB.

Nasrul, salah satu saksi mata yang berada di lokasi, mengatakan bahwa bayi perempuan itu ditemukan sebelum banjir kiriman datang.

Baca Juga: Tega! Bayi Dengan Tali Pusar Masih Menempel Dibuang di Pinggir Jalan

"Kami lagi pada ngumpul di pos nih, jaga malam. Kemudian ada pencari ikan sapu-sapu yang biasa ngejaring di kali itu, dia mendengar suara seperti kucing, tapi ragu," ujar Nasrul.

Pencari ikan sapu-sapu itu kemudian memanggil warga, termasuk Nasrul. Setelah ditelusuri, sumber suara itu ternyata berasal dari plastik hitam.

"Kami cek, ternyata seorang bayi," kata Nasrul.

Nasrul menuturkan, saat ditemukan, bayi tersebut dalam kondisi luka di bagian hidungnya. Setelah itu, bayi tersebut dibawa ke Puskesmas Kecamatan Jatinegara.

Menurut Nasrul, puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sempat menolak melakukan penanganan medis terhadap bayi yang ditemukan di aliran Kali Ciliwung itu.

Baca Juga: 11 Bayi Tewas Terbakar di Rumah Sakit Senegal, Sebelumnya Ada Bayi Masih Hidup di Kamar Mayat

Nasrul mengatakan, penolakan terjadi ketika warga dan anggota Polres Metro Jakarta Timur membawa korban pada Rabu (1/6/2022) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

Puskesmas Kecamatan Jatinegara dipilih karena merupakan fasilitas kesehatan terdekat dari Kampung Pulo, lokasi ditemukamnya korban yang kondisinya memprihatinkan.

Bagian dahi korban mengalami luka, sementara tubuhnya kedinginan karena berada di tepian Kali Ciliwung dalam keadaan terbungkus kantong plastik hitam.

"Pas datang itu anggota Polres laporan sama security, minta tolong ini ada korban bayi. Dianterin sama security (ke dalam), keluar lah dokter Puskesmas," kata Nasrul dilansir dari Tribun Jakarta.

Baca Juga: Susu Bayi di AS Langka, Tarif Impor Tinggi Jadi Penyebabnya

Kala itu, warga membawa korban menggunakan kardus dan selimut.

Warga didampingi tiga anggota Polres, satu mengenakan pakaian dinas, sementara dua mengenakan pakaian bebas.

Namun, setelah melihat kondisi bayi, dokter Puskesmas Kecamatan Jatinegara menyatakan tidak bisa melakukan penanganan medis kepada korban dan meminta bayi itu dirujuk ke RS besar.

"Katanya ini bukan tugas di sini, kalau bisa bawa ke rumah sakit besar. Bawa saja ke rumah sakit besar, kata (dokter) yang lagi piket begitu. Enggak diterima, disarankan ke rumah sakit besar," kata Nasrul.

Nasrul menuturkan, usai mendengar pernyataan dokter itu, bayi dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Timur yang jaraknya hanya beberapa meter dari Puskesmas.

Baca Juga: Queenesha Zahira dan Queenetha Zaina, Bayi Kembar Siam Yang Berhasil Dipisahkan di RSHS Bandung

Setelah itu, anggota Polres Metro Jakarta Timur yang berbeda kembali mendatangi Puskesmas meminta bantuan penanganan medis awal karena bayi terluka dan kedinginan.

"Datanglah komandan-komandan dari Polres, nyamperin lagi ke Puskesmas. Ternyata enggak bisa juga, nihil. Akhirnya ibu yang Polwan ngomong, sudah bawa ke rumah sakit," tutur Nasrul.

Akhirnya, warga dan pihak kepolisian membawa bayi itu ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, yang jaraknya masih sekitar 7 km dari Puskesmas Jatinegara. 

Nasrul yang saat kejadian sedang menggendong bayi menyesalkan sikap Puskesmas Kecamatan Jatinegara karena tidak melakukan penanganan medis awal terhadap korban.

Untungnya, bayi tersebut masih dalam keadaan selamat ketika tiba di RS Polri.

Baca Juga: Kali Ciliwung Meluap, 22 RT di Jaksel dan Jaktim Terendam Banjir

"Informasi terakhir Alhamdulillah bayi selamat. Saya di RS Polri sampai pagi, setelah dibilang boleh pulang sama ibu Polwan yang bawa boleh pulang akhirnya kita pulang," ujar Nasrul.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Tribun Jakarta/Kompas.com


TERBARU