> >

Lagi, Jokowi Diminta 'Lanjut' bahkan Sampai Seumur Hidup, Kali Ini di Acara Program Kartu Prakerja

Peristiwa | 17 Juni 2022, 15:57 WIB
Presiden Joko Widodo dalam acara program kartu prakerja di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jumat (17/6/2022). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Untuk kesekian kalinya, Presiden Joko Widodo harus mendengar teriakan 'lanjutkan' saat menghadiri sebuah acara.

Kali ini ini, teriakan tersebut mengemuka saat Presiden Jokowi hadir dalam acara program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022).

Sama seperti yang sudah-sudah, Jokowi pun kembali mengimbau hati-hati kepada peserta alumni program Kartu Prakerja terkait penggunaan kata 'lanjutkan'.

Imbauan itu disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta ini setelah mendengar usulan dari Fudencia atau Dea, satu di antara penerima manfaat program Kartu Prakerja.

Dea berharap program Kartu Prakerja tidak terhenti, meski Jokowi tidak lagi menjadi kepala negara.

“Usulnya, maunya Prakerja jangan sampai di sini, maunya biar, meskipun Bapak nantinya ke depannya tidak jadi presiden lagi, lanjut terus sampai seumur hidup,” ucap Dea.

Sontak kata 'lanjutkan' dan 'seumur hidup' mengundang riuh di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Blusukan ke Pasar Baros Serang, Jokowi Cek Minyak Goreng Curah: Harganya Sudah Stabil Rp14.000

Presiden Jokowi pun sambil tersenyum pun mengingatkan kepada peserta yang hadir di acara program Kartu Prakerja.

“Ramai ini, ramai, ramai, ramai, hati-hati, hati-hati,” ucap Presiden Jokowi sambil menahan tawa.

“Sudah stop, nanti ramai.”

Tapi, Dea justru meminta sang Kepala Negara untuk menambahkan waktu baginya menyampaikan pernyataan.

“Pak, Pak bisa tambah lagi. Ada salam dari Ende Pak, terima kasih sudah mengunjungi Ende, Bapak Presiden itu nginap di Ende 3 hari,” lanjut Dea.

Usulan Dea, tentu bukan tanpa alasan. Dea yang sebelum menerima manfaat Kartu Prakerja mengaku bekerja di Puskesmas di Ende, NTT.

Baca Juga: Soal Foto Stupa Borobudur Mirip Jokowi, Wamenag: Simbol Agama Jangan Dijadikan Bahan Olokan

“Saya mengikuti Prakerja itu saat masih honorer di Puskesmas, kami honorer kalau di NTT tidak digaji,” ungkap Dea.

“Setelah itu saya mengikuti pelatihan Prakerja melalui internet, di kampung kami jaringannya masih susah, jadi saya harus ke kota untuk mendaftar waktu itu, dari gelombang 1-13 saya ikuti tapi tidak pernah lolos-lolos, waktu gelombang 13 lolos puji Tuhan saya langsung mengikuti pelatihan di platform kariermu.”

Dea, dalam kesempatan tersebut juga sempat ditanya Presiden Jokowi apakah transfer dari program Kartu Prakerja benar-benar diterima dengan komplit.

Sebagai informasi, setiap peserta kartu prakerja mendapatkan bantuan langsung, pertama untuk pelatihan senilai Rp1 juta kemudian Rp600.000 sebanyak 4 kali.

Baca Juga: Wamenag Minta Polisi Usut Pengunggah Foto Stupa Candi Borobudur Mirip Jokowi

“Komplit, diterima Bapak,” jawabnya.

Dari bekal pelatihan program kartu prakerja, Dea bercerita dirinya mendapatkan pekerjaan di Bandara Sabu Raijua.

Dea menuturkan jarak Ende, tempat tinggalnya ke Sabu Raijua cukup jauh. Tidak ada jalan darat dan ia pun harus menempuh dengan kapal atau pesawat.

“Di sana Sabu (Sabu Raijua), mungkin tidak tahu Sabu (Sabu Raijua) ya, soalnya Sabu tidak termasuk dalam peta Indonesia,” canda Dea kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Dharmapala Nusantara akan Polisikan Roy Suryo Terkait Foto Stupa Mirip Jokowi

Jokowi pun merespons Dea untuk membuka masker.

“Coba dilepas, saya kadang-kadang terdengar, kadang-kadang tidak,” timpal Jokowi.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU