> >

Usung Anies, Ganjar & Andika sebagai Kandidat Capres, Kaderisasi NasDem Gagal?

Rumah pemilu | 19 Juni 2022, 07:45 WIB
Arsip| Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Kongres Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (8/11/2019) malam. Anies duduk di barisan paling depan bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber: KOMPAS.COM/NURSITA SARI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah pakar politik mempertanyakan sistem kaderisasi Partai Nasional Demokrat (NasDem) selepas partai itu mengumumkan tiga kandidat calon presiden atau Capres untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Adapun nama-namanya meliputi Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa, diumumkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada Jumat (17/6/2022) malam. 

"Dari sisi pelembagaan partai politik, munculnya ketiga nama di atas memunculkan tanda tanya terkait kaderisasi di internal Nasdem, di mana ketiganya bukanlah kader NasDem," ujar Muhammad Hanifuddin dari The Political Literacy, Sabtu (18/6) malam.

"Apakah selama ini, NasDem gagal menyiapkan kader potensial dari partai. Idealnya, setiap partai politik mengusulkan [capres dari-red] kader sendiri, bukan mengambil kader lain atau tokoh di luar kader," lanjutnya.

Baca Juga: Ini 3 Faktor yang Buat Ganjar Diusulkan Jadi Capres Partai Nasdem

Senada dengan Hanif, Adi Prayitno selaku Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia menilai pengusungan tiga kandidat capres itu akan menguji kemampuan lobi politik NasDem.

Menurut Adi, jika nantinya NasDem mengusung Anies Baswedan, secara politis itu akan 'bertabrakan dengan istana'.

"Sementara jika pilih Ganjar, wajah NasDem luntur, karena bagaimanapun Ganjar dikenal sebagai kader PDIP," lanjutnya.

Adapun Jenderal Andika Perkasa, bagi Adi masih kalah elektabilitas dari dua nama pertama tersebut. 

Ketiga masalah itu dianggap berakar dari kondisi NasDem yang belum memiliki kader untuk diproyeksikan menjadi kandidat Capres 2024.

Berkaitan dengan situasi tersebut, Hanif menjelaskan bahwa NasDem mesti berhati-hati.

"NasDem perlu mencermati, jangan sampai ada kader partai yang kecewa dengan munculnya ketiga nama di atas. Merasa partai tidak percaya diri dengan kader sendiri," ungkap Hanif.

"Jika ini terjadi, tentu menjadi sebuah kerugian. Karena itu, NasDem perlu mengevaluasi sistem kaderisasi selama ini. Mengapa tidak ada kader yang muncul ke permukaan," tandasnya.

Baca Juga: SMRC Ungkap Faktor Elektabilitas Ganjar di Pemilih Partai Nasdem Bisa Lari ke Anies

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU