> >

Megawati Larang Kader PDIP Bermanuver, Pakar Komunikasi Politik UPI: Sebenarnya Tidak Salah

Sapa indonesia | 22 Juni 2022, 05:40 WIB
Pakar komunikasi politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Profesor Karim Suryadi dalam Sapa Indonesia Malam, Selasa (21/6/2022). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar komunikasi politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengkritisi larangan bermanuver bagi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dikeluarkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurut Karim, bermanuver bukanlah sesuatu yang salah dalam dunia politik.

"Manuver untuk menarik perhatian, apakah menarik perhatian ketua umum, atau menarik perhatian partai lain, sebenarnya kan tidak salah dalam politik," jelas Karim dalam Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (21/6/2022).

Sebelumnya, diberitakan KOMPAS.TV, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, Megawati mengingatkan seluruh kader PDIP untuk tidak bermanuver dalam konteks pencalonan presiden di dalam pemilu presiden (pilpres) 2024.

"Kalian siapa yang berbuat manuver, keluar! Karena apa? Tidak ada di dalam PDI Perjuangan yang namanya main dua kaki, main tiga kaki melakukan manuver," tegas Megawati.

"Kenapa? Karena saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogatif, hanya ketua umum yang akan menentukan, siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan."

Baca Juga: Megawati: Tak Boleh Ada Kader PDIP yang Bermain Dua Kaki

Presiden kelima Republik Indonesia itu juga mengatakan akan memecat kader-kader partainya yang bermanuver.

"Ingat lho, lebih baik keluar deh, lebih baik keluar deh, daripada saya pecati lho kamu!" imbuhnya.

Karim menjelaskan, politisi boleh bermanuver untuk menarik perhatian, termasuk menarik perhatian ketua umum.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU