> >

Profil Sunny Tanuwidjaja, Mantan Staf Ahok yang Keluar PSI untuk Dukung Anies Baswedan

Sosok | 29 Juni 2022, 11:53 WIB
Bekas Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja di Gedung KPK, Jakarta, (Sumber: KOMPAS.com-ABBA GABRILLIN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sosok Sunny Tanuwidjaja ramai dibicarakan usai melepas jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina dan mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyebutkan, alasan Sunny mengundurkan diri ialah untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi pada pemilihan presiden 2024. 

“Bro Sunny gentleman mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri,” kata Grace Natalie.

Keputusan ini diambil sebab PSI memilih untuk tidak mengusung Anies pada Pilpres 2024. Namun, hingga berita ini tayang, belum ada keterangan resmi dari Sunny terkait dengan dukungannya untuk Anies. 

Baca Juga: Bekas Orang Dekat Ahok, Sunny Tanuwidjaja, Mundur dari PSI Beralih Dukung Anies Baswedan

Kedekatan dengan Ahok

Sunny dikenal sebagai sosok yang memiliki kedekatan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Mengutip Kompas.com, kedekatan Sunny dengan Ahok berawal pada 2010 saat Ahok datang ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangan salah salah satu perkumpulan orang Indonesia di mana Sunny adalah salah satu anggota perkumpulan itu. 

Menurut Ahok, saat itu ia sempat melontarkan keinginannya menjadi Gubernur DKI. Keinginannya itu kemudian mendapat dukungan dari Sunny dan rekan-rekannya di perkumpulan tadi. Setelah itu, kata Ahok, Sunny kemudian memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan mendampinginya.

Saat itu, Sunny berstatus sebagai mahasiswa S3 di Northern Illinois University, Sunny dan juga bekerja sebagai salah satu peneliti di Central for Strategic and International Studies (CSIS).

"Saya juga senanglah dia bisa bicara soal politik, memang dia sekolah itu. Terus ikut sampai saya jadi wagub. Makanya saya bilang mau dinamai staf khusus susah juga, karena saya gaji dia juga enggak. Dia kerja sama perusahaan lain," ujar Ahok, mengutip Kompas.com.

Baca Juga: Kritik Anies, Ketua DPRD Sebut Nama Ali Sadikin Seharusnya Jadi Nama Jalan di Jakarta

Terlibat Kasus Suap Proyek Reklamasi
Kedekatan Sunny dengan Ahok semakin diketahui publik ketika Sunny diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap proyek reklamasi pantai Jakarta, awal tahun 2016.

Dalam perkara ini, Ahok dan Sunny kemudian menjadi saksi sidang kasus suap izin reklamasi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Juli 2016.

Saat akhirnya diperiksa KPK, Sunny membantah tuduhan bahwa ia menjadi perantara.

Tugasnya, kata Sunny, ialah membantu menyusun jadwal Ahok secara keseluruhan. 

Selain itu, Sunny juga membantah tuduhan bahwa dirinya melakukan komunikasi intens dengan pengembang dan DPRD DKI terkait reklamasi pantai utara Jakarta. 

"Pertama kalau lihat pembahasan raperda yang dilakukan sejak 2014 ya, pembicaraan dua kali saya dengan Pak Sanusi sih saya kira enggak bisa dikategorikan intens," ujar Sunny saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, 5 September 2016.

Baca Juga: Demokrat: Perang Antara Jokowi dan Prabowo Seakan Mau Diturunkan ke Ganjar dan Anies

Sunny masuk ke PSI sekitar tahun 2018 silam. Kala itu, Sunny terdaftar sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU