> >

Omicron Subvarian Baru BA.2.75 Terdeteksi, Kemenkes: Masyarakat Waspada!

Kesehatan | 4 Juli 2022, 18:59 WIB
Ilustrasi subvarian virus corona Omicron BA. 2. Subvarian ini tampaknya tidak lebih parah dari subvarian orisinalnya, BA.1, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (01/02). (Sumber: BBC News Graphics)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan masyarakat harus mewaspadai terkait naik turunnya kasus Covid-19 di Indonesia. Terlebih, dengan kemunculan mutasi baru dari varian Omicron yakni BA.2.75.

"Kita memang sudah terkendali tapi tetap harus waspada. Kewaspadaan kita harus ada pengetatan-pengeatatan karena angkanya (kasus) masih akan naik-turun," tutur Syahril dikutip dari Kompas.com, Senin (4/7/2022).

"Sekaligus ada subvarian baru," lanjutnya.

Ia menjelaskan varian sebelumnya B.A5 dilaporkan telah mendominasi kasus positif di Indonesia. Menilik dari porsi dominasi, B.A5 mencapai 80 persen dari total kasus aktif yang tercatat dalam Kemenkes.

Meski demikian, Syahril menyebut gejala yang ditimbulkan dari varian itu tak seberat varian Delta atau varian Omicron yang memuncak pada Juli 2021 silam.

Baca Juga: Update Kasus Baru Covid-19 di Indonesia 4 Juli 2022: 1.434 Positif, Jakarta Sumbang 737

 

"Jadi enggak usah khawatir, tingkat keparahannya tidak terlalu berat sehingga mudah-mudahan tidak banyak OTG dan gejala ringan saja," ungkapnya.

Terkait kasus aktif di Indonesia, Syahril mengatakan terdapat adanya penurunan secara garis besar. Menilik dari data 24 jam terakhir hingga pukul 12.00 WIB, Senin (4/7/2022), terjadi penambahan kasus sebanyak 1.434.

Angka ini diketahui jauh menurun ketimbang 4 hari yang lalu yang mencapai 2.000-an kasus. 

Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU