> >

Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Jokowi: Perlu Kita Gaungkan Kembali Protokol Kesehatan

Update corona | 5 Juli 2022, 05:57 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakernas II PDIP Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).  (Sumber: Tangkapan Layar Youtube PDIP/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju dan pejabat setingkat menteri untuk kembali menggaungkan pelaksanaan protokol kesehatan.

Bukan tanpa alasan Presiden Jokowi meminta demikian. Pasalnya, saat ini situasi kasus COVID-19 kembali meningkat.

Baca Juga: Update Kasus Baru Covid-19 di Indonesia 4 Juli 2022: 1.434 Positif, Jakarta Sumbang 737

Demikian hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (4/7/2022).

Jokowi menuturkan penting bagi pemerintah kembali menggaungkan protokol kesehatan demi menghindari potensi pengendalian situasi COVID-19 yang mengganggu situasi perekonomian Indonesia.

"Perlu kita gaungkan kembali pelaksanaan protokol kesehatan," kata Jokowi dalam pengantar ratas yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Senin (4/5/2022).

"Ini penting karena kita tidak mau pengendalian COVID ini bisa mengganggu ekonomi kita."

Baca Juga: Sebulan Terakhir Kasus Covid-19 Meningkat, Pemerintah Perpanjang PPKM

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ratas perlu membahas lebih lanjut mengenai upaya penanganan lonjakan kasus COVID-19.

Hal tersebut terjadi karena tidak terlepas masuknya varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia yang diprediksi terjadi pada pekan kedua atau ketiga bulan Juli 2022.

"Kembali kita akan mengevaluasi kebijakan PPKM yang kita tahu kasus per 3 Juli kemarin ada sebanyak 1.614 kasus," ujar Jokowi.

"Diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ini, pada minggu kedua atau minggu ketiga."

Baca Juga: Setelah 2 Tahun Pandemi Covid-19, Puncak Tugu Monas Kembali Dibuka untuk Umum!

Salah satu hal yang ditekankan Presiden Jokowi dalam kesempatan itu yakni upaya mendorong pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster bagi masyarakat yang sampai saat ini baru mencapai 24,5 persen.

Secara khusus Presiden Jokowi meminta kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa, Kementerian Kesehatan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk terus mendorong pelaksanaan vaksinasi booster.

"Terutama, di kota-kota yang memiliki tingkat interaksi antarmasyarakat tinggi," katanya.

Baca Juga: Menkes Ungkap Prediksi Puncak Covid-19 Subvarian B.A4 dan B.A5

Tampak turut menghadiri Ratas Evaluasi PPKM antara lain, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Andika Perkasa, dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Tampak pula Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga: Kasus Covid Terus Naik, Epidemiolog: Baiknya Pemerintah Berikan Vaksin Dosis 4

Lalu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU