> >

Soal Pemukulan Warga oleh Personel Paspampres di Solo, Ketua Komisi I Soroti Kedisiplinan Prajurit

Sosial | 15 Agustus 2022, 16:05 WIB
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyebut tindakan seorang anggota Paspampres memukul warga di Solo, Jawa Tengah, menunjukkan masih maraknya arogansi aparat. (Sumber: dpr.go.id)

KOMPAS.TV - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyebut tindakan seorang anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang memukul warga di Solo, Jawa Tengah, menunjukkan masih maraknya arogansi aparat.

Pernyataan Meutya tersebut disampaikan melalui keterangan tertulis yang diunggah di laman resmi DPR RI, Senin (15/8/2022).

“Tindak arogan dari oknum Paspampres ini tidak bisa diterima dan menunjukkan masih marak arogansi aparat TNI yang terjadi di tengah masyarakat," kata Meutya.

Meutya mengatakan kejadian arogansi prajurit TNI terhadap masyarakat bukan pertama kali terjadi. Ia lantas mengingatkan 8 wajib TNI yang harus diimplementasikan di lingkungan masyarakat.

Baca Juga: Geram Soal Paspampres Aniaya Sopir Truk, Gibran : Sudah Tugas Saya Melindungi Warga!

"Kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi antara masyarakat dengan TNI.”

“Kami mengingatkan setiap anggota TNI harus memahami dan terus menjalankan 8 Wajib TNI yang berisi di antaranya bersikap ramah terhadap rakyat, sopan santun terhadap rakyat, serta mengimplementasikan slogan yang sering diutarakan TNI, yaitu 'Bersama Rakyat TNI Kuat'," ujar politisi Partai Golkar tersebut.

Meutya juga meminta agar jajaran TNI terus menjaga disiplin dan profesionalitas.

Berkaitan dengan beberapa kasus yang melibatkan anggota TNI, Meutya mengartikan ada masalah di kedisiplinan prajurit.

"Saya juga meminta kepada TNI untuk terus menjaga dan terus meningkatkan disiplin dari profesionalitas prajurit.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU