> >

Tak Hanya Bharada E, Deolipa: Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J dalam Posisi Berlutut dan Ketakutan

Peristiwa | 15 Agustus 2022, 22:14 WIB
Mantan Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara sebut pemecatannya cacat formil. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deolipa Yumara, mantan Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E disebut ikut menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Keterangan itu disampaikan Deolipa Yumara saat Aiman Witjaksono memastikan bahwa Irjen Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J di Program Aiman KOMPAS TV, Senin (15/8/2022).

“Iya dong, menembak dia (Ferdy Sambo -red),” ucap Deolipa.

Aiman kemudian mengonfirmasi apakah senjata yang digunakan Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J adalah Glock 17.

Baca Juga: KPK Terima Aduan soal Suap Ferdy Sambo ke LPSK

Deolipa mengaku tidak tahu soal senjata yang digunakan Irjen Ferdy Sambo saat menembak Brigadir J.

“Ya saya enggak tahu, tapi dia (Bharada E) menembak, Sambo menembak, ini situasional kan, habis itu katanya Sambo menembak ke dinding,” ungkap Deolipa.

Kepada Aiman, Deolipa memastikan bekas kliennya tersebut tidak mempunyai motif untuk menembak Brigadir J terlebih membunuhnya.

Apa yang dilakukan bekas kliennya tersebut, kata Deolipa, adalah karena perintah dan tidak ada kepentingan dalam peristiwa itu.

Aiman pun memastikan kepada Deolipa soal Bharada E yang tidak berani menatap Brigadir J saat hendak menembak.

 

Baca Juga: Ferdy Sambo Merasa Putri Candrawathi Terancam Pemberitaan Media Massa, LPSK: Itu Bukan Ancaman

“Saya sendiri lagi mengira-ngira, tapi yang jelas dia (Bharada E) memejamkan mata,” kata Deolipa.

Sebab, cerita Deolipa, saat Bharada E diperintah Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J masih dalam kondisi hidup dengan posisi telapak tangan menyatu di belakang kepala.

“Brigadir Yosua berlutut begini (posisi telapak tangan menyatu di belakang kepala -red), masih hidup, ketakutan,” ucap Deolipa.

“Kata Richard, kata Eliezer, dia (Brigadir J) berlutut di depannya Sambo, di depannya Yosua.”

Kondisi situasional tersebut, kata Deolipa membuat Bharada E bingung atas perintah tanpa akal atasannya untuk menembak Brigadir J.

Baca Juga: Dianggap Buat Laporan Palsu, Ferdy Sambo dan Putri C akan Dilaporkan Balik ke Polisi oleh Kamaruddin

“Yang ditembak siapa? Teman tidurnya satu kamar, setiap hari mereka tidur bareng dari tanggal 2 Juli sampai 8 (Juli) pagi,” kata Deolipa.

Sehingga ketika itu, kata Deolipa, Bharada E mendapat seruan dari Irjen Ferdy Sambo berkali-kali untuk segera menembak Brigadir J.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU