> >

HUT ke-77 RI 2022, Jokowi: Mari Bersatu Padu Dukung Agenda Besar Wujudkan Indonesia Maju

Peristiwa | 17 Agustus 2022, 08:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia.

Ucapan tersebut disampaikan Kepala Negara ini melalui unggahan di akun Instagram resminya @jokowi, Rabu (17/8/2022).

Di akun media sosialnya itu, Jokowi mengunggah sebuah foto ilustrasi yang menggambarkan sejumlah orang memakai pakaian adat dan tengah asyik merayakan HUT RI. 

"Dirgahayu Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo," tulis Presiden di dalam foto yang diunggah di akun @jokowi. 

Sementara dalam keterangan unggahannya, orang nomor satu di Indonesia ini mengajak seluruh masyarakat bersatu padu mendukung agenda besar untuk Indonesia Maju.

Tentunya, kata Jokowi, hal itu dapat diwujudkan dengan komitmen dan kerja keras semua pihak. 

"Mari bersatu padu mendukung agenda besar pencapaian Indonesia Maju, dengan komitmen dan kerja keras, dengan inovasi dan kreativitas. Indonesia pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Dirgahayu Republik Indonesia!" kata Jokowi.

Baca Juga: Pimpin Renungan Suci di TMP Kalibata, Jokowi: Perjuangan Para Pahlawan adalah Perjuangan Kami

Sebelumnya, di pidato kenegaraannya dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8), Jokowi telah mengungkapkan terdapat lima agenda besar untuk mencapai Indonesia Maju.

Agenda pertama, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam yang harus terus dilakukan. Presiden mencontohkan hilirisasi nikel yang telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat dan menjadikan Indonesia sebagai produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global.

 

"Setelah nikel, pemerintah juga akan terus mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan hilirisasi timah. Kita harus berani, kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia," ujar Jokowi.

Agenda kedua,lanjut dia, pemerintah terus melakukan optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau.

Dengan cara persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon.

“Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia. Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional.”

Dia juga mengatakan upaya tersebut dapat langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio. Saat ini, Indonesia bahkan telah menjadi pemasok terbesar CPO dunia dan mencapai swasembada beras sejak tahun 2019.

Agenda ketiga, Jokowi menekankan perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Termasuk pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal.

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Anggaran Subsidi dan Kompensasi Energi Meningkat Rp 502 Triliun

Selain itu, Jokowi menegaskan pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama. Untuk itu, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bergerak.

Tidak hanya soal keadilan dan korupsi, Jokowi mengatakan pemerintah serius dalam penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu.

Dia juga menekankan bahwa reforma agraria, perhutanan sosial, dan sertifikasi tanah harus terus dilanjutkan.

Agenda keempat, Jokowi menginginkan UMKM terus didukung agar bisa segera naik kelas.

Saat ini, digitalisasi ekonomi telah melahirkan dua decacorn dan sembilan unicorn yang terus didorong untuk membantu pemberdayaan UMKM.

“19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024. Berbagai bantuan pendanaan murah juga terus dilanjutkan," ucapnya.

Agenda Kelima, Jokowi menginginkan pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dijaga keberlanjutannya. Sebab, IKN bukan hanya untuk para ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan.

IKN, menurutnya, bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru.

Baca Juga: Jokowi Raih Penghargaan Swasembada Beras, tapi Kesejahteraan Petani Padi Dinilai Masih Rendah

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU