> >

Kengerian Kecelakaan Maut di Bekasi: Teriakan Histeris hingga Tower Ambruk saat Warga Tolong Korban

Peristiwa | 1 September 2022, 08:08 WIB
Truk kontainer diduga penyebab kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung Kota Bekasi, Rabu. (Sumber: ANTARA/Pradita Kurniawan Sya)

BEKASI, KOMPAS.TV - Seorang saksi mata bernama Heri menceritakan kengerian peristiwa kecelakaan maut yang terjadi di depan SDN Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).

Menurut pria berusia 30 tahun itu, banyak warga yang teriak histeris ketika peristiwa kecelakaan maut yang menewaskan sebanyak 11 orang itu terjadi.

Baca Juga: Begini Penampakan Truk Kontainer dan Lokasi Kejadian Kecelakaan Maut di Bekasi

Heri menuturkan, warga yang teriak histeris itu minta pertolongan karena banyak orang menjadi korban akibat truk kontainer bermuatan besi yang menabrak halte dan tiang telekomunikasi itu.

Heri mengatakan, ketika peristiwa kecelakaan terjadi, dirinya sedang berada di dalam kantor. Setelah mendengar suara keras, tak lama kemudian muncul teriakan warga yabg histeris. Sontak, ia langsung keluar kantor dan melihat apa yang terjadi.

 

"Posisi saat itu saya lagi di dalam kantor. Lalu, dengar kayak suara keras tabrakan gitu. Enggak lama warga teriak pada histeris gitu minta tolong, langsung saya lihat," kata Heri dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (31/8/2022).

Sesampainya di lokasi kejadian, Heri melihat truk kontainer sudah menabrak sebuah tower telekomunikasi yang berada persis di depan SDN Kota Baru II dan III itu.

Baca Juga: Polisi Ungkap Dua Dugaan Sementara Penyebab Kecelakaan Truk di Bekasi: Human Error atau Gagal Rem

Menurut Heri, peristiwa kecelakaan maut itu terjadi bertepatan dengan jam pulang anak sekolah. Ketika ia mendekat ke arah truk, Heri melihat ada anak sekolah dasar (SD) turut menjadi korban tabrakan.

"Saya juga sempat itu menolong anak SD dua orang, itu laki-laki. Kondisinya anak itu luka-luka. Mereka itu kejepit pagar besi," ucap Heri.

Setelah menyelamatkan dua anak SD itu, Heri melanjutkan, ia juga mencoba menyelamatkan korban yang lain bersama warga.

Namun, di saat itulah, tiang tower telekomunikasi yang ditabrak oleh truk itu mulai miring hingga akhirnya ambruk menimpa satu kendaraan roda empat yang ada di depannya.

Baca Juga: 7 Anak SD Meninggal dalam Kecelakaan Truk di Bekasi, KPAI Minta Sekolah Kaji Standar Keamanan Anak

"Pas kita mau menolong itu, warga teriak, itu tower mau jatuh. Jadi tower itu ambruk enggak langsung, jadi agak lama terus miring pelan-pelan, terus ambruk menimpa mobil," ujar Heri.

Sementara itu, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Bekasi, kemungkinan bukan disebabkan karena permasalahan pengereman.

Sebab, kata dia, petugas kepolisian yang melakukan pemeriksaan menemukan adanya tanda-tanda bekas pengereman yang dilakukan oleh sopir truk tersebut.

Menurutnya, pengereman itu dilakukan sopir truk sebelum akhirnya menabrak halte dan tower komunikasi dengan jarak sekitar lima meter.

Baca Juga: Bertambah Satu, Total Sebelas Orang Meninggal akibat Kecelakaan Maut Truk Tabrak Tiang di Bekasi

"Ada sekitar 5 meter (tanda pengereman). Tapi kita selidiki nanti dengan teknologi yang kita punya," kata Brigjen Aan.

"Nanti ketahuan bagaimana kecepatannya, posisi truknya gimana, pengeremannya bagaimana."

Lebih lanjut, Aan mengatakan saat ini pengemudi truk kontainer yang menabrak puluhan orang itu sudah diamankan di Polres Metro Bekasi.

Menurut Aan, sopir truk tersebut belum dapat dimintai keterangan karena kondisinya masih shock atas insiden di Depan SDN Kota Baru II dan III ini.

Namun, secara analisa jika truk kontainer bermuatan besi ini setibanya di lokasi kejadian hilang kendali, sehingga akhirnya membanting kendaraannya ke arah kiri dan menabrak tiang telekomunikasi.

Baca Juga: Ini Rekaman CCTV Kecelakaan Truk Kontainer Tabrak Tiang Provider di Bekasi

Setelah ditabrak, tiang tower telekomunikasi tersebut lalu ambruk dan menimpa kendaraan yang ada di seberang jalan.

"Jadi truk begitu mendekati TKP itu tidak terkendali sehingga menabrak tower tadi," katanya.

Meskipun ditemukan adanya bekas pengereman, Aan menyampaikan tetap akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan maut itu.

Sebab, kata dia, tidak tertutup kemungkinan kecelakaan tersebut disebabkan karena human error.

"Kita masih selidiki, kita lihat dari bekas rem, ini ada beberapa kemungkinan, bisa human error, bisa gagal rem, overload, maka itu ini masih kita selidiki," ujar Aan.

Baca Juga: Rekaman CCTV Detik-Detik Kecelakaan Truk Trailer yang Menewaskan 11 Orang di Bekasi

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU